Transformasi layanan kesehatan sekunder, difokuskan pada peningkatan layanan spesialis, dilakukan oleh dokter spesialis, bisa untuk rawat jalan maupun rawat inap.Â
Layanan kesehatan sekunder melayani pasien yang perlu tindak lanjut atau rujukan. Pelayanan kesehatan sekunder dilakukan oleh rumah sakit.
Transformasi dalam bidang sumber daya
Masa pandemi ini menguras begitu banyak kucuran dana. Peralatan medis, obat-obatan, masker, ventilator dan lain-lain tentu membutuhkan dana yang cukup besar.Â
Pada awal pandemi, pasokan peralatan medis, masker maupun obat-obatan masih diimpor dari luar negeri. Tentunya ini menghabiskan dana yang tidak sedikit. Harga obat-obatan, masker menjulang, sulit terjangkau oleh kalangan bawah. Â
Seiring waktu, perlahan bangkit berbenah diri. Transformasi dalam bidang pembiayaan kesehatan dilakukan. Tujuannya adalah masyarakat mendapatkan harga yang masuk akal, adil dan merata dan berkesinambungan.
Peralatan medis yang pada awal masa pandemi sulit untuk ditemukan, sekarang dengan mudah didapatkan. Obat-obatan maupun vaksin untuk membentuk kekebalan kelompok pun sudah dapat diproduksi di dalam negeri.
Vaksin yang digadang-gadang harganya setinggi langit pun diberikan secara gratis.
Harga pemeriksaan PCR pun pada akhirnya turun cukup jauh dibandingkan dengan awal munculnya larangan bepergian selama masa pandemi.
Pengembangan tenaga kesehatan menjadi hal yang penting
Untuk memberikan pelayanan yang prima, tenaga kesehatan (nakes) sebagai barisan terdepan dalam penanganan masyarakat selama masa pandemi maupun di bidang kesehatan lainnya juga mendapatkan perhatian khusus.