Tanggal 12 November setiap tahun diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN). Perayaan HKN tahun ini mengusung tema “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”.
Menteri Kesehatan RI, Ir. Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya pada peringatan HKN ke 57 hari ini mengatakan bahwa sejak pandemi berlangsung, terjadi begitu banyak transformasi dalam bidang kesehatan.
Krisis yang terjadi akibat pandemi Covid19 maupun krisis lainnya di negri ini telah membuka berbagai peluang untuk bertransformasi ke arah yang lebih baik.
Transformasi dalam bidang kesehatan meliputi enam bidang, yaitu bidang layanan kesehatan primer, layanan kesehatan sekunder, transformasi dalam bidang kesehatan, transformasi dalam bidang tenaga kesehatan dan transformasi dalam bidang informasi dan teknologi (IT).
Dalam bidang IT terbagi atas dua fokus utama yaitu transformasi bidang informasi kesehatan maupun bioteknologi kesehatan.
Menyikapi pandemi yang telah berlangsung dua tahun ini, berbagai transformasi yang terkait bidang kesehatan telah digerakkan. Perubahan dari kebiasaan lama menuju era baru, yang biasanya dilakukan secara manual menuju teknologi berbasis internet. Harapannya krisis yang dihadapi bisa segera diatasi.
Layanan kesehatan primer sebagai ujung tombak
Transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang paling dekat dengan masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal pada daerah pedesaan, sulit terjangkau, atau masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan.
Umumnya layanan kesehatan primer hanya untuk penyakit yang ringan saja, sehingga dilayani oleh dokter umum maupun tenaga kesehatan lainnya. Puskemas, puskesmas keliling, klinik adalah bagian pelayanan kesehatan dasar.
Transformasi layanan kesehatan sekunder, difokuskan pada peningkatan layanan spesialis, dilakukan oleh dokter spesialis, bisa untuk rawat jalan maupun rawat inap.
Layanan kesehatan sekunder melayani pasien yang perlu tindak lanjut atau rujukan. Pelayanan kesehatan sekunder dilakukan oleh rumah sakit.
Transformasi dalam bidang sumber daya
Masa pandemi ini menguras begitu banyak kucuran dana. Peralatan medis, obat-obatan, masker, ventilator dan lain-lain tentu membutuhkan dana yang cukup besar.
Pada awal pandemi, pasokan peralatan medis, masker maupun obat-obatan masih diimpor dari luar negeri. Tentunya ini menghabiskan dana yang tidak sedikit. Harga obat-obatan, masker menjulang, sulit terjangkau oleh kalangan bawah.
Seiring waktu, perlahan bangkit berbenah diri. Transformasi dalam bidang pembiayaan kesehatan dilakukan. Tujuannya adalah masyarakat mendapatkan harga yang masuk akal, adil dan merata dan berkesinambungan.
Peralatan medis yang pada awal masa pandemi sulit untuk ditemukan, sekarang dengan mudah didapatkan. Obat-obatan maupun vaksin untuk membentuk kekebalan kelompok pun sudah dapat diproduksi di dalam negeri.
Vaksin yang digadang-gadang harganya setinggi langit pun diberikan secara gratis.
Harga pemeriksaan PCR pun pada akhirnya turun cukup jauh dibandingkan dengan awal munculnya larangan bepergian selama masa pandemi.
Pengembangan tenaga kesehatan menjadi hal yang penting
Untuk memberikan pelayanan yang prima, tenaga kesehatan (nakes) sebagai barisan terdepan dalam penanganan masyarakat selama masa pandemi maupun di bidang kesehatan lainnya juga mendapatkan perhatian khusus.
Disadari bahwa masih banyak nakes yang masih belum memenuhi standar, baik dari segi jumlah, penyebaran yang tidak merata di seluruh wilayah di Indonesia maupun secara kualitas belum tercukupi.
Banyak program pemerintah yang dicanangkan saat ini untuk memenuhi tantangan sebaran nakes yang tidak merata di wilayah Indonesia. Sebut saja diantaranya Nusantara Sehat, Satu Desa Satu Sanitarian dan lain sebagainya.
Peningkatan kualitas nakes juga dilakukan dalam transformasi ini. Pengiriman nakes ke luar negeri, diikutsertakan dalam pendidikan atau pelatihan khusus, dilakukan untuk meningkatkan kapasitas nakes dalam pelayanan kesehatan.
Digitalisasi dalam bidang kesehatan
Dalam bidang pelayanan, efisiensi pelayanan berbasis teknologi terus ditingkatkan. Integrasi data untuk berbagai kebijakan berbasis data juga terus digencarkan.
Ibarat seorang gadis remaja yang belajar memoles dirinya, semua bidang dalam kesehatan pun sedang berjuang membenahi dirinya menjadi lebih menarik dan mudah untuk diakses oleh masyarakat.
Industri kesehatan secara masif terus mengalami kemajuan. Salah satu fokus utama dalam bidang kesehatan adalah mengembangkan tanaman obat tradisional.
Terdapat setidaknya 27 ribu jenis tanaman obat yang perlu digitalisasi untuk memudahkan dalam pengembangan pada tahap berikutnya.
Potensi wellness tourism sebagai bagian dari potensi wisata kesehatan juga sedang jadi topik hangat yang sedang dikembangkan dan membutuhkan dukungan kerjasama dari multi pihak.
Semoga transformasi yang dilakukan membawa perubahan yang bermakna.
Selamat HKN ke 57
Sehat Negriku, Tumbuh Indonesiaku
Kupang, 12 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H