Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kebiasaan Baik yang Perlu Ditanamkan agar Hidup Lebih Terorganisir

21 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   06:00 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuat prioritas (Foto : Pixabay.com)

Jam di dinding kamarku sudah menunjukkan pukul 6.45 pagi saat gawai di meja belajarku berdering. 

Hai kak, tugas mandiri kakak sudah beres belum?” Suara di seberang terdengar seperti orang yang baru bangun tidur. 

“Sudah selesai, Dana, besok sudah harus dipresentasikan, bukan?” Tidak ada jawaban dari seberang. “Dana boleh pinjam referensi Kakak? Aku belum sempat menggarap tugasku, Kak.” Ups!!!

Tugasnya sudah dari dua minggu lalu, Dana,… kenapa tidak dikerjakan sebelumnya?” Tanyaku keheranan, karena seingatku Dana bukanlah mahasiswa yang memiliki kemampuan yang pas-pasan dan dia memiliki semua fasilitas sebagai seorang anak kos. 

Hening. Aku menunggu. 

Bukan begitu, Kak.....” suara di seberang ragu-ragu. “Semalam aku tuntasin nonton drakor,” jawabnya. Gubrakkk!!!Kemarinnya lagi aku sama teman bikin TikTok. Terus nganterin Mas Bram ke tempat olahraga. Kakak tau persis kan, Mas Bram gimana orangnya. Kalau nggak diturutin, cemburuan. Malah mikir yang enggak-enggak. Ah, pusinglah, Kak .” Rentetan kicauan panjang dari ujung telepon masih bergema.

Potongan singkat curahan hati temanku hari itu sesungguhnya menyentuh sisi hatiku yang lain. 

Aku seperti diingatkan kembali apa tujuanku datang di kota ini. Disadari atau tidak, lebih dari 50% waktu kita habis untuk sesuatu yang sia-sia. 

Bahkan seseorang pernah meluncurkan guyonan yang pedas, bahwa sebenarnya seorang mahasiswa tidak belajar dalam setahun! Ah, tentulah pernyataan ini sudah didasarkan atas fakta yang kuat. Masuk akal sih sebenarnya.

Ilustrasi bahagia | Sumber: Pixabay
Ilustrasi bahagia | Sumber: Pixabay

Bayangkan saja, berapa banyak waktu kita terbuang sia-sia di mal. Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bergosip tentang si Nina yang baru diputusin pacarnya. 

Tentang skincare baru yang sedang viral. Tentang warna lipstik nude si Dian yang warnanya nggak cocok untuk kulitnya yang pucat. Kalau tidak berpartisipasi takut terbuang dari komunitas tertentu, dianggap tidak ‘gaul’. Olala!! 

Buat prioritas dalam hidupmu

Memang, menjadi mahasiswa bukanlah perkara yang mudah. Hampir setiap hari tugas yang datang bejibun jumlahnya. Apalagi kuliah daring saat ini lebih menekankan pada penugasan mandiri pada mahasiswa.

Namun, tetap saja selalu ada alasan untuk mengelak dari ‘label’ kita sebagai mahasiswa, asyik mengerjakan hal-hal yang tanpa disadari sebenarnya menyita waktu dan tidak masuk dalam daftar prioritas kita. 

Kebutuhan untuk bersantai kadang dirasa lebih besar daripada mengerjakan tugas-tugas penting. Kadang kita lupa untuk membagi kegiatan kita sesuai porsinya masing-masing.

Menunda menyelesaikan tugas pada akhirnya menjadi hal yang sulit, apalagi bila deadline pengumpulan telah tiba. Keluhan sakit kepala mendadak muncul tiba-tiba. Mode salin tempel pun terjadi di mana-mana. Tugas seadanya, yang penting kumpul.

Sistem Kebut Semalam alias SKS menjadi tagar utama menjelang ujian. Tak ada persiapan, materi kuliah pun tidak dipahami lenyap entah ke mana. Jadilah hanya modal nekad, yang penting ikut ujian. 

Ilustrasi membuat prioritas (Foto : Pixabay.com)
Ilustrasi membuat prioritas (Foto : Pixabay.com)

Di situlah letak tantangan kita yang sebenarnya. Kita selalu dihadapkan pada banyak pilihan setiap harinya, karenanya perlu belajar untuk membuat prioritas terhadap semua hal yang harus dilakukan. 

  • Buat catatan penting apa yang harus didahulukan
  • Buat target kapan harus diselesaikan dan harus berkomitmen untuk menyelesaikannya tepat waktu
  • Membuat catatan mini atau mind mapping untuk materi yang dirasa agak sulit, lakukan berulang-ulang

Fokus pada apa yang menjadi tujuan hidupmu

Terkadang kita sulit untuk memfokuskan tenaga dan pikiran pada hal-hal yang penting. Namun, semuanya perlu dilakukan agar paham bagaimana untuk mengelola diri sendiri.

Buat rencana serta target, tidak harus yang muluk-muluk. Mulailah membuat rencana kapan harus menyusun tugas akhir, kapan harus penelitian, kapan harus ujian. Buat juga strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai rencana yang telah dibuat. 

Fokus pada apa yang dilakukan sekarang, dilakukan segera atau dilakukan nanti; tentu saja dengan alokasi waktu yang tepat. 

Pengaturan waktu yang baik dapat mengurangi kekacauan yang ditimbulkan akibat kesibukan kita yang bertumpuk.

Rencana, strategi, prioritas yang dibuat dan dilakukan secara teratur merupakan cara yang dapat membantu kita untuk mengorganisir hidup kita ke arah yang lebih baik.

Lakukan hal yang membuatmu bahagia

Sebagai mahasiswa, tugas pokok kita adalah belajar, tapi ada saat-saat di mana kita butuh waktu untuk ‘mengistirahatkan’ fungsi otak kita dan untuk bersosialisi dengan lingkungan. 

Mengistirahatkan fungsi otak juga sangat penting penting untuk menyeimbangkan hidup kita. 

Lakukan hal-hal kecil yang membuat hidupmu bahagia. Dirimu layak untuk mendapatkan hadiah bila telah membuat dan menjalankan prioritas hidupmu.

Saat kita dalam situasi yang nyaman dan bahagia, akan mudah untuk fokus pada hal-hal lain yang akan dilakukan atau diprioritaskan dalam hidup. Kebahagiaan datangnya dari dalam diri, kita yang ciptakan.

Ciptakan 'me time' tanpa ada gangguan. Mendengarkan musik kesukaan, membaca buku favorit, berdansa mengikuti irama musik, berolahraga, apa pun itu yang membuat harimu indah dan mood menjadi lebih baik.

Sekarang, semuanya tergantung kita, apakah kita mau maju selangkah atau tetap berada pada kondisi yang sama seperti sekarang. 

Percayalah, langkah kecil yang kita buat secara teratur, tentu menciptakan kebiasaan yang membawa kita ke gerbang sukses.

Kupang, 21 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun