Suatu saat ku ajak dirimu ke Walakiri, memeluk romansa di ujung rindu
tidak segemuruh detak jantungmu saat kusandarkan kepala di bahumu
Suatu saat ku ajak dirimu ke Walakiri, menatap bayang jingga yang mencumbuÂ
senja membuatmu merindu, katamu........
Bagi para pelancong domestik, nama Pantai Walakiri pasti tidaklah asing. Â
Kalau datang ke Sumba (bukan Sumbawa) rasanya tidaklah lengkap bila belum ke Walakiri. Walakiri ibarat destinasi yang wajib masuk dalam list para pelancong.Â
Pantai Walakiri adalah sebuah pantai utara, terletak pada bagian timur Sumba Timur, tepatnya di Kecamatan Melolo. Hanya 24 km dari pusat kota, Waingapu, pantai Walakiri dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Â
Ada bakau yang memukau
Sekilas, bila dikunjungi pada siang hari, pemandangannya tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai lainnya. Pemandangan pasir putihnya yang eksotis mengingatkan kita pada Pantai Ohoidertawun, Maluku Tenggara.Â
Kehadiran bintang laut yang mengintip dari balik air laut yang jernih menciptakan cerita tersendiri, seakan mengajak bercanda sembari menunggu sang mentari beranjak pulang ke bumi. Â Warna pasir yang putih dengan tekstur yang lembut juga cukup menggoda untuk ditelusuri.
Spot yang paling menarik di Walakiri adalah pada sekelompok bakau pada sisi sebelah barat. Deretan bakau ini akan memberikan siluet menawan dengan latar belakang senja yang indah.
Beberapa pasang muda-mudi  segera mengambil pose yang indah di sana. Memanfaatkan setiap moment dengan sebaik-baiknya. Tidak bisa menunggu lebih lama, karena gradasi warna indah di batas langit cuma singgah sebentar.Â
Menciptakan riak kecil yang menarik dalam tangkapan kamera. Banyak sudut pengambilan yang bagus yang bisa ditangkap dengan gawai merk apapun. Cukup jepret dan waaaaahhhh, pekikan kecil kegembiraan akan meluncur tanpa sadar begitu melihat hasilnya.
Â
Semakin sore, warna di batas langit semakin memukau. Warna jingga yang hangat berganti dengan warna lembayung yang lebih misterius. Dingin. Seolah bercerita tentang kesetiaannya menanti dalam keheningan. Menunggu waktu untuk memamerkan kecantikan penuh misteri.
Semakin gelap warna di dasar langit, pantai semakin sepi. Satu per satu pengunjung kembali, menyisakan sepi yang aneh. Tinggal beberapa orang yang setia menunggu, seperti batas cakrawala yang selalu di sana. Menjaga bumi, melukis kenangan.
Tiba-tiba aku merindukanmu....
Suatu saat ku ajak dirimu ke Walakiri.
Kupang, 4 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H