Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Suatu Saat Ku Ajak Dirimu ke Walakiri

4 Oktober 2021   15:50 Diperbarui: 4 Oktober 2021   15:54 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin sore, semakin indah dengan warna lembayaung (dokpri)

Suatu saat ku ajak dirimu ke Walakiri, memeluk romansa di ujung rindu

tidak segemuruh detak jantungmu saat kusandarkan kepala di bahumu

Suatu saat ku ajak dirimu ke Walakiri, menatap bayang jingga yang mencumbu 

senja membuatmu merindu, katamu........

Bagi para pelancong domestik, nama Pantai Walakiri pasti tidaklah asing.  

Kalau datang ke Sumba (bukan Sumbawa) rasanya tidaklah lengkap bila belum ke Walakiri. Walakiri ibarat destinasi yang wajib masuk dalam list para pelancong. 

Pantai Walakiri adalah sebuah pantai utara, terletak pada bagian timur Sumba Timur, tepatnya di Kecamatan Melolo. Hanya 24 km dari pusat kota, Waingapu, pantai Walakiri dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.  

Ada bakau yang memukau

Sekilas, bila dikunjungi pada siang hari, pemandangannya tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai lainnya. Pemandangan pasir putihnya yang eksotis mengingatkan kita pada Pantai Ohoidertawun, Maluku Tenggara. 

Kehadiran bintang laut yang mengintip dari balik air laut yang jernih menciptakan cerita tersendiri, seakan mengajak bercanda sembari menunggu sang mentari beranjak pulang ke bumi.  Warna pasir yang putih dengan tekstur yang lembut juga cukup menggoda untuk ditelusuri.

Pantai Walakiri, dari sisi yang berlawananan (dokpri)
Pantai Walakiri, dari sisi yang berlawananan (dokpri)
Spot yang paling menarik di Walakiri adalah pada sekelompok bakau pada sisi sebelah barat. Deretan bakau ini akan memberikan siluet menawan dengan latar belakang senja yang indah.

Beberapa pasang muda-mudi  segera mengambil pose yang indah di sana. Memanfaatkan setiap moment dengan sebaik-baiknya. Tidak bisa menunggu lebih lama, karena gradasi warna indah di batas langit cuma singgah sebentar. 

Menciptakan riak kecil yang menarik dalam tangkapan kamera. Banyak sudut pengambilan yang bagus yang bisa ditangkap dengan gawai merk apapun. Cukup jepret dan waaaaahhhh, pekikan kecil kegembiraan akan meluncur tanpa sadar begitu melihat hasilnya.

 

Pohon bakau di Pantai Walakiri (dokpri)
Pohon bakau di Pantai Walakiri (dokpri)

Semakin sore, warna di batas langit semakin memukau. Warna jingga yang hangat berganti dengan warna lembayung yang lebih misterius. Dingin. Seolah bercerita tentang kesetiaannya menanti dalam keheningan. Menunggu waktu untuk memamerkan kecantikan penuh misteri.

Semakin sore, semakin indah dengan warna lembayaung (dokpri)
Semakin sore, semakin indah dengan warna lembayaung (dokpri)

Semakin gelap warna di dasar langit, pantai semakin sepi. Satu per satu pengunjung kembali, menyisakan sepi yang aneh. Tinggal beberapa orang yang setia menunggu, seperti batas cakrawala yang selalu di sana. Menjaga bumi, melukis kenangan.

Tiba-tiba aku merindukanmu....

Suatu saat ku ajak dirimu ke Walakiri.

Kupang, 4 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun