Mohon tunggu...
Yeni Purnama
Yeni Purnama Mohon Tunggu... -

ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Malam Natal Jangan Kau Terlewat!

24 Desember 2010   08:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan saja kita! Jika kita mencintai seseorang, bukan tidak mungkin, kita bisa melawan orang tua, yang mengancam tidak akan memberikan warisan (misalnya) atau mengancam tidak akan diakui sebagai anak lagi (misalnya ).

Jika cinta setengah hidup (bukan setengah mati) , bukanlah tidak mungkin , baik HARTA, NAMA BAIK, ataupun apapun itu di dunia, serasa tidak ada artinya jika dibandingkan dengan memperjuangkan untuk mendapatkan CINTA itu.

Allah juga begitu. AnakNya yang tunggal pun direlakanNya turun ke dunia yang hina, penuh dosa. Lahir bukan di istana, tapi di kandang binatang. Mencintai sampai sebegitunya...

Untuk para pembaca yang mempunyai anak tunggal, bersediakah mengorbankan anak saudara untuk menebus dosa orang lain?... Tidak semudah itu ya! Pasti begitu jawabnya!

Tapi malam Natal itu, perwujudan cinta Tuhan yang dalam.

Lahir di dunia. Dia yang BESAR rela menjadi kecil di dalam janin seorang wanita selama 9 bulan..pernah terpikirkah hal itu tidak mudah untuk Yesus?

Malam Natal, Dia datang... mengetuk hatimu .. jangan kau lalui... jangan kau tolak...

(Sebuah lagu hymn dari Fanny Crosby "PASS ME NOT" / JANGAN KAU LALUI- terjemahan bebas)

Pass me not, O gentle Savior,                ( jangan kau lalui aku, Juru Selamat)
Hear my humble cry                                 ( dengarkanlah tangis ku)
While on others Thou art calling,       ( yang lain Kau panggil)
Do not pass me by.                                       (jangan lewatkan aku)

Let me at Thy throne of mercy              (kasihani aku)
Find a sweet relief;                                     (biar aku mendapat kelegaan)
Kneeling there in deep contrition,       (bersujud kepadaMu)
Help my unbelief.                                         (ampuni ketidakpercayaanku)

Trusting only in Thy merit,                     (hanya di dalam Tuhan ada kecukupan)
Would I seek Thy face;                              (mencari wajahNya)
Heal my wounded, broken spirit,         (menyembuhkan hati yang terluka)
Save me by Thy grace.                               ( diselamatkan karena anugerah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun