Mohon tunggu...
Yeni Purnama
Yeni Purnama Mohon Tunggu... -

ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Malam Natal Jangan Kau Terlewat!

24 Desember 2010   08:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan sekali dua kali aku menyaksikan seorang ibu hamil muda ataupun hamil muda masih mengantri di halte busway. Dan bukan sekali dua kali menyaksikan banyak pemuda memberikan tempat duduknya di dalam busway untuk sang calon ibu. Itulah etika atau tata krama atau boleh dibilang kebajikan yang masih boleh terus terjadi di abad 21 sekarang. Manusia masih mempunyai hati untuk mengorbankan kenyamanan dirinya untuk orang lain yang lebih membutuhkan.

Saya percaya, jarang sekali terjadi, khususnya di Indonesia, seorang ibu hamil dibiarkan berdiri di angkutan umum manapun. Saya percaya keramahan orang Indonesia dan rasa takut akan Tuhan, menggelitik hati setiap orang yang melihat seorang ibu hamil berdiri.

Memang betul, jaman sekarang semua sudah terkorosi. Mungkin jaman dahulu, bukan hanya seorang ibu hamil saja yang menjadi prioritas, tetapi bapak-bapak yang sudah tua juga. Dulu pasti orang lebih bersimpati dan melihat kenyamanan dirinya sebagai hal yang tidak patut diperjuangkan jika melihat seorang Ibu hamil (tua).

Lalu bagaimana dengan penduduk  kota Betlehem?Pemilik penginapan kota Betlehem? Memang saat itu karena terjadi "mudik" besar-besaran karena sensus, maka memang terjadilah kelonjakan jumlah penduduk .

Lalu kita tahu semua, Maria yang sedang hamil tua bersama suaminya, Yusuf, pergi mencari penginapan. Dahulu tidak memungkinkan sistem booking penginapan, bukan? Baik via telp apalagi online? Jadi? Tidak ada jalan lain, selain siapa cepat, dia dapat.

Dalam sejarah, dicatat pemilik penginapan menolak keduanya, karena mereka "terlambat". Semua kamar sudah penuh. Terbayang Maria yang sudah berjalan jauh dengan perut mual dan kelelahan. Demikian pula Yusuf. Dalam drama - drama Natal, seringkali digambarkan adegan Maria dan Yusuf ditolak dari satu penginapan ke penginapan lain.Entah berapa penginapan yang mereka kunjungi. Tetapi tak satupun yang masih tersedia?

Di jaman sekarang, seperti yang saya ulas tadi di atas, melihat perempuan muda hamil tua, rasanya tidak tega membiarkan mereka pergi begitu saja. Apakah si pemilik penginapan tidak mempunyai kamar pribadinya, yang bisa dia pinjamkan kah? Atau rumah saudaranya yang bisa dimintai tolongkah? (Hmmm jaman dahulu ini umum lho.. mengingat mereka terikat dalam satu bangsa Israel)

Bukan berarti di jaman dahulu , orang-orang Betlehem tidak ada hati, tidak tahu tata krama dan kita di jaman sekarang ternyata bisa "membanggakan diri" karena kita lebih tahu aturan. Haha.. tentu tidak!

Seorang wanita muda yang hamil tua , akhirnya hanya mendapatkan belas kasihan dari seorang pemilik penginapan berupa kandang binatang. Ini bisa dibilang baik hatikah? Pemilik penginapan ini pasti berempati. Dia memutar otaknya, dan kandang binatanglah solusinya. Saya percaya, Maria dan Yusuf tentunya bukan tidak mempunyai uang sehingga mereka ditolak sana sini. Mereka hanya "kehilangan" kesempatan mendapatkan tempat yang lebih baik.

Tetapi benarkah itu semua?

Jikalau Allah mau, bukankah sangat mudah untuk "membooking" istana Herodes sekalipun untuk kelahiran Anak Allah? Tetapi tidak dilakukanNya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun