Mohon tunggu...
Themmy Doaly
Themmy Doaly Mohon Tunggu... -

Seorang yang biasa-biasa saja. Dan, dalam beberapa hal, sering merasa spesial ketika keluar dari kebiasaan umum. Karena, kupikir, hidup terlalu membosankan dengan penjara di sana-sini. Kenapa kita tak boleh bebas melakukan segala hal yang disenangi? Ya, dalam permainan kartu, Joker menjadi spesial karena dia bukan bagian dari hati, wajik, kriting dan skope. Joker melampaui itu semua. Joker adalah Joker.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melukis Laut

19 Juli 2013   15:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:19 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini,
Aku ingin melukis laut
Dengan ikan-ikan lucu di dalamnya
Yang bisa dilihat tanpa harus menyelam

Tentu airnya bening
Tentu lautnya megah

Aku ingin lukiskan Tuhan ada di situ
Ada di tengah-tengah badai
Ada di ganasnya ombak

Ia nampak arogan
Namun menyediakan segalanya untuk hidup

Aku harus melukiskan seseorang di atas perahu
Menggunakan caping di kepalanya
Dengan dayung di tangan
Melawan ombak, membunuh badai
Dan, ia harus menerjang Tuhan
Untuk beberapa ekor ikan
Yang selanjutnya terkapar di meja makan

Malam ini aku ingin melukis laut
Ya, hanya malam ini
Karena di dalam gelap
Mata kehilangan fungsinya
Sehingga imajinasi bisa bertindak liar

Mungkin,
Itu sebabnya Copernicus bisa terlampau yakin
Itu alasannya Galileo menolak patuh

Besok aku segera hilang minat
Dan, khayalan tentang laut jadi deskripsi utopis

Ikan tak ada di tempatnya
Laut telah menjadi keranjang batu
Serta tempat berak industri belanja

Tuhan telah pergi
Ia menghindari timbunan batu
Dan memilih belanja di Town Square

Tuhan tak lagi sangar
Ia terlampau modis
"Belanja, belanja!" demikian Ia berfirman

Tuhan menyertai para konsumen yang taat!

Kemudian,
Daya khayal rubuh dihantam fakta
Bahwa di terang-terang
Imajinasi bisa kehilangan matanya
Dan menjadi tak berguna

Aku ingin melukis laut
Malam ini saja
Supaya besok aku tak lupa
Wajah laut yang semestinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun