Mohon tunggu...
Renggo Warsito
Renggo Warsito Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menaikkan Harga Diri Bangsa Melalui Asian Games

12 Oktober 2015   15:13 Diperbarui: 12 Oktober 2015   18:58 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vichuon dalam bahasa Korea berarti 'cahaya' tampil dengan kulit berwarna coklat. Kakak pertama dari trio anjing laut itu memiliki peran penting dalam harmoni dan persahabatan. Berada di lokasi paling utara Republik Korea, binatang tersebut juga kerap kali melakukan perjalanan bebasnya di antara Korea selatan dan Korea Utara. Simbolisasi Vichuon diharapkan mampu mengurangi ketegangan yang selama ini terjadi di semenanjung Korea.

Sedangkan Barame, tampil dengan warna dominasi biru. Dalam bahasa Korea, Barame memiliki arti 'angin'. Tak heran bila maskot berjenis kelamin laki-laki ini digambarkan dapat bergerak dengan cepat. Barame juga melambangkan kemajuan olahraga di Kota Incheon. Adik bungsu mereka yang juga menjadi maskot terkecil sekaligus satu-satunya perempuan ini bernama Chumuro. Chumuro tampil cantik dengan warna kulit merah mudanya, perilakunya yang ceria dan bersemangat sesuai dengan arti dari namanya itu. Chumuro dalam bahasa Korea berarti 'tari' (chum) mendapat tugas untuk mempromosikan kebudayaan Korea.

Dimensi lain yang tidak kalah pentingnya tentu saja ekonomi. Dengan pembangunan infrastruktur pastinya ekonomi bergerak. Selain itu, selama pertandingan tentu saja akan dikunjungi jutaan pengunjung, baik atlet maupun suporternya. Ini dapat meningkatkan transaksi di dalam negeri. Tingginya demand akan berpengaruh pada perputaran roda ekonomi.

Ada banyak subsektor yang dapat mengagregasi pertumbuhan ekonomi melalui Asian Games. Mulai dari penjualan kaos, topi, dan suvenir, hunian hotel, pariwisata, sampai hak siar televisi. Semua itu dapat menghasilkan uang yang jumlahnya tidak kecil.

Asian Games seperti halnya Olimpiade juga dapat mempromosikan sebuah bangsa. Sehingga identitasnya dapat dikenal oleh bangsa lain. Ambil contoh, negara Timor Leste yang baru saja merdeka dari Indonesia. Melalui ajang Asian Games, mereka dapat mengenalkan identitas bangsanya ke seluruh Asia, bahkan dunia. Apalagi jika atletnya berprestasi akan semakin mempopulerkan negaranya. Pengibaran bendera negara asal pemenang menjadi momen yang mengharukan dalam setiap perhelatan olahraga.  

Asian Games adalah alat diplomasi yang efektif. Para atlet dapat dijadikan duta bangsa melalui capain prestasi. Penonton yang memenuhi stadion adalah pembawa obor semangat prestasi. Dan di atas semuanya mendengarkan lagu Indonesia Raya berkumandang di stadion dapat menumbuhkan kebanggaan bangsa. Namun seluruh rencana besar di ajang Asian Games tidak akan pernah kita gapai bila Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai induk penyelenggara even lumpuh, tidak dapat menjalankan fungsinya. Kita harus memastikan KOI tetap bisa bekerja tanpa gangguan. Bila ada sedikit saja gangguan yang menyebabkan terpecahnya KOI, Komite Olimpiade Internasional bisa memberikan sanksi pembekuan. Buntutnya cabang olah raga akan ditangguhkan kesempatan berlaga di ajang internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun