Tapi tidak selamanya pelajaran harus dilakukan dengan formal dan serius. Mengingat bahwa pelaksana mengajar murid-murid yang notabene adalah anak-anak usia dini, sudah sepatutnya pelaksana kegiatan melakukan pembelajaran yang tidak membuat mereka semakin terbebani. Karena itu, pelaksana juga mencoba membuat suasana pembelajaran semakin mengasyikkan dengan mengadakan permainan untuk anak-anak.
Surabaya (03/01/2022) Salah satu cara yang pelaksana lakukan adalah membuat permainan tebak kata bahasa Inggris. Dimana anak-anak ditantang untuk mencari gambar dari kata benda yang disebutkan dalam bahasa Inggris. Awalnya anak-anak masih terlihat linglung karena belum sepenuhnya mengingat nama-nama benda yang disebut, meski sebelumnya sudah diberikan arti serta cara menyebutnya. Tapi hal tersebut tidak menyulut semangat anak-anak dalam permainan babak berikutnya yaitu, word search. Dimana anak-anak mencoba mencari kata-kata yang tersembunyi di dalam kolom.
Surabaya (06/01/2022). Hal yang serupa juga dilakukan di hari terakhir sebagai penutupan proker dimana anak-anak yang telah melakukan post-test, diajak bermain dalam permainan pengejaan serta penulisan kata bahasa inggris. Setelah itu, sebagai penutup, pelaksana melakukan sharing pengalaman anak-anak selama mengajar bersama pelaksana. Dimana semuanya menunjukkan keluh kesah mereka dengan sistem pendidikan yang sekarang berbasis online, dan mereka pun menyukai bimbingan belajar ini karena menjadi pengingat akan pengalaman belajar yang sudah lama tidak mereka rasakan semenjak pandemi COVID-19 ini terjadi.
#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H