Mohon tunggu...
niqi carrera
niqi carrera Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai ibu, ikut prihatin dan resah dengan kondisi sekitar yang kadang memberi kabar tidak baik. Dengan tulisan sekedar memberi sumbangsih opini dan solusi bangsa ini agar lebih baik ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Target Kemiskinan Ekstrim Nol Persen Tahun 2024, Terlalu Ambisius?

13 April 2023   11:30 Diperbarui: 13 April 2023   11:32 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program pemerintah untuk mewujudkan kemiskinan ekstrem nol persen

Diketahui bahwa regulasi agar fokus jangka pendek kemiskinan ekstrem nol persen terwujud yaitu adanya Inpres Nomor 4 tahun 2022. Di dalam aturan tersebut telah memberi amanat kepada 22 kementerian dan 6 lembaga.

Ada kegiatan kunci yang dilakukan pemerintah untuk melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, yaitu:

1. Bantuan sosial dan subsidi yang bertujuan mengurangi beban pengeluaran

2. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan

3. Pembangunan infrastruktur pelayanan dasar agar mengurangi  jumlah kantong kemiskinan.

Lantas apakah program ini akan berhasil?

Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) menyebutkan terdapat 5,6 juta orang yang harus dituntaskan problem kemiskinan ekstremnya.

Jika rakyat hanya diberi bantuan sosial dan subsidi yang bersifat temporal dengan jumlah tak seberapa apakah bisa mengakhiri kemiskinan ekstrimnya? Sementara harga barang terus mengalami kenaikan.

Adapun pemberdayaan masyarakat maka pemerintah juga harus serius membuka lapangan pekerjaan untuk rakyatnya, minimal untuk golongan miskin ekstrim itu.

Padahal sebagaimana kita tahu, proyek pemerintah bersama Cina misalnya Kereta api cepat Bandung-Jakarta banyak menggunakan pekerja asing atau dari Cina. Sehingga pekerja lokal lagi-lagi gigit jari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun