Mohon tunggu...
niqi carrera
niqi carrera Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai ibu, ikut prihatin dan resah dengan kondisi sekitar yang kadang memberi kabar tidak baik. Dengan tulisan sekedar memberi sumbangsih opini dan solusi bangsa ini agar lebih baik ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Minyakita Langka, Diduga Produsen Enggan Berproduksi, Bagaimana Solusinya?

11 Februari 2023   02:50 Diperbarui: 11 Februari 2023   03:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minyakita sebagai minyak goreng bersubsidi yang diinisiasi pemerintah, beberapa minggu terakhir ini tengah mengalami kelangkaan.

Diketahui, Minyakita diluncurkan pada 6 Juli 2022 untuk mengatasi harga minyak goreng yang sempat meroket hingga Rp 25.000 per liter.

Sesuai ketentuan pemerintah MinyaKita dijual dengan harga Rp 14.000 per liter. Namun di beberapa daerah masyarakat mengeluhkan produk tersebut  mulai langka. Jikapun ada, harganya jauh lebih tinggi.

Ada apa di balik kelangkaan Minyakita? Apakah karena produsen sudah enggan berproduksi?

Dilansir dari Kompas.com (9/2/2023), ada tiga alasan kelangkaan minyak goreng tersebut, yaitu:

1. Adanya dugaan penimbunan

MinyaKita ditemukan menumpuk sebanyak  500 ton atau 555.000 liter di dalam gudang PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, Jakarta Utara.

Produk minyak goreng tersebut sebenarnya telah diproduksi sejak Desember 2022. Sayangnya hingga Februari 2023, belum juga terdistribusi.

2. Masyarakat beramai-ramai beralih ke Minyakita

Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) menjelaskan bahwa kelangkaan MinyaKita di pasaran sebenarnya bukan karena stok yang menipis.

Menurutnya, kelangkaan timbul sebab warga mulai berpindah dari minyak goreng premium ke MinyaKita, lantaran kualitas produk tak berbeda jauh dengan kualitas premium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun