Pajak menzalimi rakyat
Selain sebagai sumber utama APBN, pajak dianggap rakyat sebagai alat untuk "memalak" rakyat. Buktinya muncul tax amnesty bagi orang  kaya yang mangkir membayar pajak selama bertahun-tahun. Tapi tidak ada ampunan untuk rakyat biasa.
Negara terbukti lemah dalam menangai pengemplang pajak kalangan orang tajir. Dalam hal ini kita juga pasti ingat kasus Gayus Tambunan si mafia pajak.
Jika diamati maka adanya mindset bahwa pajak sebagai sumber pendapatan utama yang berasal dari ide kapitalisme inilah yang harus dikritisi.
Pajak dalam Islam
Kapitalisme mempunyai sudut pandang yang berbeda dengan tata kelola keuangan dalam sistem Islam. Pajak dalam Islam tidak dianggap sebagai sumber pendapatan utama kas negara (baitulmal). Pajak diakui ada dalam Islam yang disebut dharibah, namun praktiknya sangat jauh berbeda dengan pajak dalam sistem demokrasi kapitalisme.
Pajak dalam Islam tidak pula dikenakan kepada seluruh warga, melainkan hanya kaum muslim yang kaya. Pemungutan pajak bersifat temporer, lantaran hanya dilakukan jika kas negara kosong dan ketika memerlukan dana yang mendesak saja. Serta berakhir setelah kepentingan tersebut selesai atau kas negara sudah ada pemasukan kembali.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H