Pada musim 2022-23, meskipun waktunya bermain agak terbatas akibat cedera, Walker tetap tampil solid. Di musim itu, meskipun hanya jadi pilihan utama di beberapa pertandingan, kontribusinya nggak berkurang. Dia masih jadi salah satu pemain dengan menit bermain terbanyak di City, menunjukkan betapa pentingnya dia buat tim meski usianya sudah menginjak 32 tahun.
Penurunan Fisik dan Keputusan Pindah ke Milan
Namun, seperti pemain lain yang terus bertambah usia, penurunan fisik mulai terlihat. Kecepatan yang jadi andalannya mulai berkurang. Di musim 2022-23, Walker tercatat lebih banyak bikin pelanggaran, dengan rata-rata 1,1 kali per 90 menit, yang jauh lebih tinggi dibandingkan musim-musim sebelumnya. Itu pun wajar, mengingat usianya yang makin menua dan tuntutan fisik yang semakin berat.
Pada titik ini, Walker memutuskan untuk mencari tantangan baru di luar Inggris. Pindah ke Milan jadi langkah yang masuk akal untuk melanjutkan karirnya, dan mungkin juga untuk mengurangi tekanan yang semakin berat di Liga Primer. Keputusan ini menandakan bahwa meskipun karirnya di City nggak berakhir seperti yang ia harapkan, dia masih punya banyak hal yang bisa diberikan di level tertinggi.
Warisan Kyle Walker di Liga Primer
Kepergian Walker dari City mengakhiri satu era, tapi warisannya sebagai bek kanan terbaik dalam sejarah Liga Primer pasti akan bertahan. Dengan total enam gelar Liga Primer, satu Liga Champions, dan kontribusi yang tak terhitung banyaknya untuk tim, Walker telah menorehkan namanya di buku sejarah kompetisi ini. Banyak yang akan berusaha untuk menggantikan posisi dan peran yang ditinggalkannya, tapi untuk saat ini, Walker tetap jadi patokan bagi bek kanan di Inggris.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI