Demikian halnya dengan kesalahan orang lain, saya ibaratkan pisau yang menancap di tubuh Anda. Jika Anda tidak melepaskan pisaunya (kesalahan orang lain), maka Anda akan terus merasakan sakit hati atau luka batin terus-menerus.Â
Kalau pisaunya satu mungkin tidak terlalu masalah, nah kalau pisaunya ada banyak, artinya ada banyak kesalahan-kesalahan orang lain kepada Anda, tentu akan sangat membahayakan kehidupan Anda sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu lepaskan kesalahan orang lain dengan cara memaafkan.Â
Hakikat pertama, memaafkan adalah tindakan melepaskan keterikatan emosional Anda terhadap kesalahan orang lain atau peristiwa menyakitkan yang pernah Anda alami.
Ketika Anda masih saja mudah mengingat kesalahan orang lain atau peristiwa buruk yang dilakukan orang kepada Anda, ibarat ada rantai yang mengikat diri Anda kepada masa lalu. Anda tidak mampu bergerak kemana-mana karena semakin kuat emosi yang Anda rasakan, maka rantai itu juga akan semakin kuat mengikat diri Anda.
Tinggikan kesadaran Anda bahwa perbuatan salah orang lain ialah hal yang tidak bisa Anda kendalikan. Satu-satunya yang dapat Anda kendalikan adalah respon Anda terhadap kesalahan orang lain. Anda memilih untuk terus terikat tidak bisa kemana-mana atau terbebas dan melanjutkan hidup Anda.
Hakikat kedua, memaafkan tujuannya adalah untuk melanjutkan (move on) kehidupan kita di masa sekarang untuk mempersiapkan masa depan tanpa lagi terikat dengan masa lalu.
***
Demikian ulasan mengenai hakikat memaafkan yang sesungguhnya. Mari di momen kemenangan ini kita benar-benar mampu memaafkan setiap orang yang pernah berbuat salah kepada kita, agar kelak di akhirat semua urusan kita akan dimudahkan.Â
"Kincir angin dari amsterdam, lampu redup agak temaram. Kalau hati masih diselimuti dendam, niscaya hidup tak akan tenteram."