Meski hanya sebagai penjual kerupuk uyel, saya belajar beberapa prinsip kebaikan dari beliau.
1. Hidup Berawal dari Mimpi
Hal yang paling membedakan antara seorang pemenang dengan pecundang terletak dari seberapa keras usaha yang dijalani. Pemenang akan selalu mengupayakan berbagai cara agar berhasil, sedangkan pecundang hanya duduk diam meratapi nasib.
Jelas dalam hal ini, pak Yadi bukan seorang pecundang. Ketekunannya dalam berusaha menjadi bukti betapa keras ia menempa dirinya. Mimpi besar yang ia ciptakan bagi masa depan anak-anaknya menjadi dorongan semangat yang tak pernah pudar.
Mimpi akan membangun spirit berkelanjutan bagi kita. Bung Karno pernah mengatakan, "Gantungkan mimpi dan cita-citamu setinggi langit, karena jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang."
2. Ketekunan Membawa Berkah
Tak ada sedikitpun keraguan dalam diri pak Yadi tentang datangnya rezeki. Beliau benar-benar menikmati proses yang dijalani setiap hari. Baginya urusan rezeki itu bukan milik manusia melainkan milik Tuhan.
Ketekunan pak Yadi inilah yang membuat usahanya semakin berkah. Bahkan ada salah seorang anaknya yang sekarang kuliah lho!. Keren kan!
Disisi lain saya mengamati sekitar, masih banyak orang yang suka mengeluh terhadap proses dan hanya menginginkan hasil.
Kawan, coba bayangkan! kira-kira Anda sanggup nggak lagi puasa, naik sepeda, cuaca panas suhu 33' C?Â
Steve Jobs pernah bilang, "Saya yakin bahwa setengah dari apa yang memisahkan pengusaha sukses dan pengusaha tidak sukses adalah ketekunan murni."
3. Ketakwaan dan Keikhlasan Memberikan Kemudahan
Apapun yang sedang kita kerjakan, apapun yang menjadi profesi kita, selama kita menjalaninya dengan penuh ketakwaan dan keiklhasan, maka selalu ada jalan kawan.
Ikhlas bukan berarti tidak melakukan apa-apa, melainkan terus berusaha namun tidak menjadikannya sebagai beban. Justru dengan ikhlas, maka segala yang kita lakukan menjadi lebih ringan.