Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Simak! 10 Cara Sederhana untuk Meraih Hidup yang Tenang

13 Agustus 2022   06:04 Diperbarui: 13 Agustus 2022   06:29 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 elemen manusia. Sumber: dokumentasi pribadi

"Di dunia ini tidak ada yang pasti selain perubahan-perubahan dan ketidakpastian itu sendiri." -Anonim

Perkembangan zaman membawa kita kepada pola-pola kehidupan yang beraneka ragam. Tak dapat dipungkiri setiap hari kita selalu dibombardir oleh derasnya arus informasi. 

Dunia akan terus berubah dan perubahan itu pasti. Satu-satunya jalan untuk bertahan di tengah-tengah era disrupsi ialah dengan menyelaraskan kehidupan lahir dan kehidupan batin kita.

Sejatinya diri seorang manusia terdiri atas 3 elemen yakni ruh, jiwa dan raga.

3 elemen manusia. Sumber: dokumentasi pribadi
3 elemen manusia. Sumber: dokumentasi pribadi

Ibarat piranti elektronik, maka ruh merupakan sumber kekuatan (power) yang menghidupkan. Sedangkan jiwa adalah perangkat lunak (software), dan raga adalah perangkat kerasnya (hardware).

Ketiga elemen tersebut wajib dijaga serta dirawat agar dapat menghasilkan komponen yang berfungsi secara utuh. Coba bayangkan ketika HP Anda jatuh kemudian kacanya pecah, maka sebagus apapun software yang Anda miliki tak akan bisa bekerja dengan baik.

Demikian pula ketika perangkat keras HP Anda baik-baik saja, tetapi software Anda terserang virus, maka tentu HP akan menjadi eror bukan? Apalagi jika Hardware dan Software nya sudah sempurna, tetapi Anda lupa nggak mengisi baterai, maka HP Anda bisa dipastikan tidak akan bisa digunakan.

Seperti itulah diri sejati manusia. Saat kita tidak merawat tubuh kita dengan baik, maka konsekuensi nya adalah sakit. Kalau kita tidak memberikan asupan nutrisi kepada jiwa kita berupa program-program kebaikan, maka akibatnya adalah penyimpangan perilaku. Dan ketika Tuhan mengambil ruh dari jasad kita, maka itu berarti waktunya kita pulang.

Inilah yang saya sebut dengan keselarasan hidup lahir dan batin. Menjaga dan merawat tubuh bisa dilakukan dengan makan dan minum yang bergizi serta rutin berolahraga. Menjaga dan merawat jiwa bisa dilakukan dengan beribadah serta melakukan banyak hal-hal baik.

Apabila kondisi lahiriah dan batiniah seseorang telah mencapai tahap keselarasan dan kesimbangan, maka ia akan mendapatkan ketenangan dalam menjalani kehidupan. Bukankah ini yang selama ini kita cari?

Dalam kesempatan kali ini, izinkan saya berbagi kepada Anda 10 cara sederhana untuk meraih hidup yang tenang. 10 cara ini merupakan program software untuk menaikkan level kebaikan di dalam jiwa kita kawan.

1. Membantu dan Menolong Sesama

Suatu hari, Udin (nama samaran) bergegas berangkat ke kantor. Di tengah perjalanan Udin melihat ada seorang pedagang asongan yang terdiam di pinggir lampu merah. 

Raut wajahnya terlihat begitu lelah seolah menyiratkan sebagian besar beban yang sedang dipikulnya. Entah kenapa, tetiba hati Udin tergerak dan bergegas menghampiri si pedagang tersebut.

Benar saja, dengan sedikit pertanyaan sederhana, si pedagang langsung menceritakan kalau sedang memikirkan kondisi ekonomi keluarga yang semakin hari semakin terhimpit oleh berbagai kebutuhan.

Istrinya tidak bekerja, kedua anaknya bersekolah di SD dan SMP. Karena bulan ini kebetulan adalah masa tahun ajaran baru, dengan sangat terpaksa si pedagang harus ekstra mencari uang untuk menutup biaya sekolah.

Tanpa berpikir panjang, Udin pun membeli separuh total barang dagangan kemudian membawanya ke kantor untuk dibagikan kepada rekan-rekan kerjanya.

Memasuki siang hari, Udin mendapat kesulitan menyelesaikan sebuah tugas, sedangkan atasannya memberikan deadline hari itu wajib tuntas.

Di tengah situasi deadlock yang dihadapi Udin, tiba-tiba rekan sekantor yang tadi pagi ikut menghabiskan makanan yang dibelinya dari si pedagang bersedia memberikan bantuan hingga akhirnya tugas itupun terselesaikan.

Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk-bentuk yang seringkali tidak bisa kita prediksikan.

2. Menempatkan Etika dan Moral di Setiap Perbuatan

Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan bersih bak selembar kertas kosong. Ia lantas dibentuk oleh pengaruh-pengaruh luar mulai dari lingkungan keluarga, pendidikan dan sosial.

Semua yang manusia dapatkan dari ketiga lingkungan diatas mempunyai andil sangat besar terhadap banyak hal yang diyakkini sebagai etika dan moral. Karena kondisi lingkungan yang berbeda-beda, menyebabkan standar etika dan moral pun menjadi tidak sama.

Seseorang yang lahir dan tinggal di lingkungan pencuri akan menganggap bahwa mengambil barang bukan miliknya adalah sesuatu yang biasa saja. Padahal menurut kita perbuatan itu adalah tindakan yang tidak beretika.

Namun apakah sanggup orang tersebut memilih untuk dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga yang sama seperti kita? Jawabnya tidak.

Beberapa hari yang lalu saya menonton rekaman cctv yang memperlihatkan seorang ibu bersama putri kecilnya berusia kurang lebih 4 tahun sedang mengambil tas salah satu jamaah yang sedang beribadah di Masjid. 

Saat kejadian, sang anak turut serta bersama ibunya sampai dengan keluar lingkungan kompleks Masjid. Miris memang melihatnya karena ketika dewasa, mungkin saja sang Anak akan menganggap bahwa mencuri itu tidak apa-apa.

Jika sudah begitu, maka satu-satunya jalan adalah kembali kepada Agama. Saya sangat yakin bahwa semua agama telah lengkap mengajarkan kepada kita tentang etika dan moral. Menjalankan semua perintah NYA dan menjauhi segala larangan NYA.

3. Mengembangkan Pikiran yang Baik

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Semua berawal dari pikiran. Karena pikiran akan menghasilkan tindakan, kemudian tindakan akan menciptakan kebiasaan. Kebiasaan akan membentuk karakter, dan karakter akan menentukan nasib kita.

Banyak pakar yang menjelaskan bahwa pikiran yang baik akan membawa lebih banyak kebaikan, sebaliknya pikiran-pikiran negatif akan menarik hal-hal jelek ke dalam diri kita.

Ini merupakan salah satu hukum alam diantara 12 hukum semesta yang mestinya kita pahami. Mari kita jaga pikiran dalam mode positif agar banyak kebaikan yang datang.

Bukannya melarang pikiran negatif, karena pikiran negatif terkadang juga dibutuhkan untuk kewaspadaan dan mawas diri kawan. Pesannya adalah kendalikan pikiranmu sendiri, karena pikiran dan perasaan dapat menentukan hidupmu.

4. Menghormati dan Menghargai orang lain

Perilaku respect and care merupakan perwujudan dari toleransi. Kita perlu sadari bahwa setiap orang itu unik. Masing-masing individu mempunyai karakteristik, nilai dan ciri yang berbeda-beda.

Tidak perlu saling menyalahkan atau merasa diri paling benar karena kebenaran hari ini bukan berarti kebenaran esok hari. Kegagalan hari ini bukan berarti kegagalan esok hari dan kemenangan hari ini juga bukan berarti kemenangan esok hari.

Hormati hak-hak orang lain, hargai eksistensi orang lain. Nilai diri kita ditentukan bagaimana kita bersikap kepada orang lain. Jika ingin dihormati dan dihargai, maka hal pertama yang mesti kita lakukan adalah menghormati dan menghargai orang lain terlebih dahulu.

Menghormati dan menghargai orang lain merupakan salah satu kebajikan harga mati.

5. Melakukan Tindakan sesuai dengan Norma

Norma adalah aturan-aturan yang mengikat sebuah masyarakat yang terdiri atas norma agama, norma hukum, norma kebiasaan dan norma kesopanan.

Setiap tindakan yang kita lakukan hendaknya tidak bertentangan atau sesuai dengan norma yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan di dalam masyarakat.

Tindakan-tindakan yang melanggar norma dapat berakibat negatif bagi diri sendiri dan lingkungan sosial kita. Pahami setiap norma yang berlaku di tengah masyarakat sehingga kita mampu menempatkan diri dengan baik di dalamnya.

6. Gemar Membagikan Kebahagiaan

Salah satu falsafah jawa kuno mengatakan bahwa manusia itu diciptakan untuk "Memayu hayuning jagad bawana" yang artinya mempercantik atau memperindah dunia.

Salah satu wujud perilaku mempercantik dunia adalah dengan berbagi melalui tindakan bersedekah dan beramal. Orang-orang yang gemar membagikan kebahagiaan justru akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan sebagaimana janji Tuhan kepada umat NYA.

"Perumpaaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui" (Surat Al-Baqarah ayat 261)

7. Mempunyai Rasa Simpati Kepada Kebahagiaan Orang lain

Iri dan dengki adalah 2 virus yang sangat serius. Keduanya dapat merusak software di dalam jiwa kita. Hati yang dipenuhi dengan rasa iri dan dengki akan membawa seseorang ke dalam jurang kerusakan.

Setiap orang berhak bahagia bukan cuma kita saja. Justru ketika melihat orang lain bahagia, maka hendaknya bisa memotivasi diri kita untuk berbuat dan berusaha menjadi bahagia juga.

8. Gemar Belajar dan Menimba Ilmu

Orang-orang yang gemar belajar dan menimba ilmu akan memiliki banyak referensi berpikir. Belajar dapat mengasah kepekaan hati kita. Belajar akan memperkaya wawasan serta pengetahuan kita.

Sejatinya ilmu pengetahuan itu sangat luas. Jangan pernah puas dengan sedikit ilmu yang kita miliki. Teruslah belajar dari segala saluran yang disediakan.

9. Menyebarkan Ilmu

Nabi Muhammad pernah bersabda, "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat." (HR Bukhari). Menyebarkan ilmu pastinya adalah sebuah kebaikan kawan.

Terkadang jika kita memang belum cukup memiliki materi untuk dibagikan, maka menyebarkan ilmu juga merupakan perbuatan sedekah. Namun perlu diingat bahwa sebelum kita menyebarkan ilmu hendaklah memperdalam ilmu tersebut sehingga tidak asal menyebarkan dengan pemahaman yang keliru.

"Jangan menjadi orang yang fanatik, karena fanatisme adalah ciri kebodohan absolut"

10. Memiliki Prinsip-prinsip Hidup

Prinsip hidup akan membuat seseorang lebih bijak tentang bagaimana menentukan langkah serta mengambil keputusan. Prinsip hidup juga mampu membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik sehingga bisa menyesuaikan diri dengan segala sesuatu yang terjadi.

Beberapa contoh prinsip hidup antara lain:

- Jadilah diri sendiri karena kita tidak bisa menjadi orang lain.

- Kegagalan adalah pembelajaran, sedangkan kesuksesan adalah buah manisnya.

- Tak perlu khawatir akan masa depan, selama kita berbuat yang terbaik hari ini.

Ada yang beranggapan bahwa kehidupan manusia adalah sebuah takdir yang telah tertulis, bahkan jauh sebelum manusia diciptakan. Namun meski begitu setiap manusia harus memiliki prinsip-prinsip dalam menjalani kehidupannya.

***

Di tengah ketidakpastian kita dipaksa untuk tetap berjalan karena bagaimanapun juga kebahagiaan itu kita sendiri yang ciptakan. Memperbanyak kebaikan adalah harga mati di antara keniscayaan perubahan. 

Sekarang kita menjadi paham bahwa kunci hidup yang tenang ialah dengan menyelaraskan kehidupan lahir dan kehidupan batin. Demikian ulasan mengenai 1o cara ampuh untuk meraih hidup yang tenang. Semoga bermanfaat dan terus membawa kebaikan untuk kita semua.

Salam Sehat, Sukses dan Bahagia

-Anjas Permata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun