Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membangun Budaya Pola Asuh Anak Berbasis Teknologi Pikiran

16 Juli 2022   20:21 Diperbarui: 17 Juli 2022   12:26 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengasuh anak| Shutterstock via kompas.com

Baiklah saya akan berikan contoh sederhana pemahaman pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Sekarang coba Anda ambil pulpen dan kertas kosong. Kemudian mulailah menulis satu kalimat apa saja.

Sekarang coba Anda pindah pulpen itu di tangan sebelah kiri (sebelah kanan bagi yang kidal) kemudian mulailah menulis kalimat yang sama. Apa yang Anda rasakan dan alami? Tidak nyaman, sulit, tulisan jelek atau bahkan susah memegang pulpen?.

Sejak kecil kita diajari menulis menggunakan tangan kanan (tangan kiri bagi yang kidal). Ajaran tersebut menjadi "Program Pikiran Bawah Sadar" sehingga respon ketika Anda disuruh menulis akan sesuai dengan apa yang sudah diajarkan kepada Anda.

Nah, ketika Anda ditantang untuk menulis menggunakan tangan sebaliknya, maka pikiran bawah sadar Anda akan memberikan respon perasaan dan perilaku negatif seperti tidak nyaman, sulit dan susah.

Hal inilah yang mampu menjelaskan mengapa ketika seseorang yang pernah mengalami hal buruk tidak mudah untuk mengubahnya. Ketika Anda mencoba memberikan nasihat meskipun saran dan nasihat Anda sebenarnya sangat bagus, namun ia tidak mampu memprosesnya dengan baik karena kejadian buruk atau trauma tersebut telah menjadi "Program Pikiran Bawah Sadar"

Demikian pula dengan hal-hal yang sudah terlanjur diyakini misalnya meyakini bahwa dirinya gagal, meyakini bahwa dirinya miskin, meyakini bahwa dirinya tidak cukup baik, dan lain-lain, maka respon perilaku negatif lah yang akan muncul yakni kegagalan, kemiskinan serta ketidakmampuan.

Program-program pikiran bawah sadar jumlahnya sangat banyak, bervariasi, beragam dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Adapun hal-hal yang memengaruhi terbentuknya program pikiran bawah sadar diantaranya figur otoritas, pengulangan atau repetition, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan hingga lingkungan sosial.

Teori psikoanalisa di atas yang kemudian menjadi cikal bakal konsep Mind Technology atau Teknologi Pikiran. Bahwa untuk dapat menembus pikiran bawah sadar seseorang, maka kita harus mampu menonaktifkan pikiran sadar dan critical factor seseorang.

"Ilmu yang mempelajari tentang diterimanya sugesti, informasi dan data ke dalam pikiran bawah sadar tanpa melalui critical area disebut dengan ilmu hipnosis" -Anjas Permata

Menyambung kembali soal Golden Moment Age, mengacu pada basis teknologi pikiran, tentunya setiap orangtua sangat perlu memanfaatkan masa keemasan sang anak di usia 0 - 7 tahun.

Cara efektif memaksimalkan masa keemasan ialah dengan menerapkan teknik pola asuh yang baik bagi anak-anak. Berikut ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh semua orangtua agar menjadi orangtua yang baik, orangtua yang mampu mengoptimalkan masa keemasan otak sang anak.

1. Menjadi Teladan yang Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun