Fenomena gendam diyakini telah ada ratusan tahun yang lalu. Beberapa sumber menyebutkan bahwa gendam ditemukan saat zaman Kerajaan Mataram kuno. Dahulu kala gendam hanya dikuasai oleh guru-guru spiritual dan supranatural. Oleh karena itu jika ingin menguasai gendam, maka harus belajar dari mereka.
Pembelajaran tentang gendam sangat tertutup rapat atau dirahasiakan. Hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan mempelajari ilmu ini. Kata Gendam merupakan singkatan dari "Genture karso amargo gegeting rasa nyidam"
Genture karso artinya kehendak atau harapan yang bergejolak.
Amargo gegeting rasa nyidam artinya karena keinginan atau perasaan sangat kuat dan dalam.
Dengan kata lain pengertian Gendam sebenarnya adalah kehendak atau harapan yang bergejolak karena keinginan atau perasaan yang sangat kuat.
Gendam merupakan ilmu kejawen asli. Di zaman dahulu, ilmu gendam sebenarnya digunakan untuk mempercepat terwujudnya keinginan, impian serta harapan manusia. Namun sayangnya, banyak orang yang dipercaya menguasai ilmu ini justru digunakan untuk memperdaya orang, hingga diberi cap sebagai ilmu hitam dan ilmu gaib karena berhubungan dengan hal-hal diluar nalar.
Di zaman modern seperti sekarang, kata gendam semakin lekat dengan kejahatan. Berita-berita di media massa online maupun offline sangat akrab menyebut gendam ketika ada seseorang yang merasa tidak sadarkan diri dan kehilangan harta bendanya.
Berkaca dari pemahaman gendam diatas, saya ingin mengajak Anda untuk melihat fenomena ini dari sudut pandang yang berbeda. Pasti Anda tidak asing dengan istilah Hipnotis bukan? Hmm.. apalagi ini, bukankah gendam dan hipnotis itu sama saja?
Baiklah, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, tidak ada salahnya kita cermati sejarah. Kata hipnotis pertama kali dikenalkan oleh dokter bedah spesialis otot dan mata yang juga seorang psikolog bernama James Braid (1795 - 1860).