Seorang bos cenderung melakukan cara-cara intimidasi agar bawahannya bekerja. Oleh sebab itu seringkali motivasi kerja bawahan si bos adalah untuk menghindari infimidasi, bukan bekerja dari dalam hati.
Seorang leader mampu memberikan motivasi, semangat dan dukungan kepada bawahan agar bekerja untuk meraih prestasi.Â
Leader tidak segan memberikan pujian dan reward kepada anggota tim yang memang berprestasi. Hal ini membuat semua anggota timnya bekerja dengan sepenuh hati.
***
Apakah karakter leader lebih baik dari bos?Â
Well, kalau Anda sekarang sebagai bawahan, mungkin ketika membaca tulisan ini akan langsung setuju bahwa sosok leader adalah pemimpin ideal yang diidam-idamkan.
Namun menurut pengalaman saya pribadi, tidak semua lingkungan kerja atau organisasi cocok dengan tipe karakter leader. Ada kalanya seorang pemimpin bertipe bos, ada saatnya juga seorang pemimpin bertipe leader.
Dengan kata lain diperlukan mekanisme adaptive management disesuaikan dengan kebutuhan serta jenis dan tingkatan masalah yang dihadapi.
Steve Jobs pernah berkata, "Jika kamu ingin menyenangkan semua orang, maka jangan jadi pemimpin, jadilah penjual es krim."
Pemimpin bukan orang yang harus selalu membuat semua orang senang. Pemimpin adalah sosok sentral yang diberikan kewenangan dalam mengatur, menjalankan, mengawasi dan memastikan roda organisasi berjalan dengan baik.
Ketika memang ada sebuah kesalahan fatal dari seorang bawahan misal melakukan fraud, maka seorang pemimpin tidak bisa menggunakan karakter leader dengan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Justru pada kondisi ini, seorang pemimpin harus bersikap tegas dan memberikan sanksi yang setimpal (karakter bos).