Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bos Versus Leader, Apa yang Membedakan Keduanya?

20 Oktober 2021   22:02 Diperbarui: 22 Oktober 2021   05:00 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bos | Sumber: Pexels/Sora Shimazaki

Leader | Sumber: Loveleague
Leader | Sumber: Loveleague
Seorang bos cenderung melakukan cara-cara intimidasi agar bawahannya bekerja. Oleh sebab itu seringkali motivasi kerja bawahan si bos adalah untuk menghindari infimidasi, bukan bekerja dari dalam hati.

Seorang leader mampu memberikan motivasi, semangat dan dukungan kepada bawahan agar bekerja untuk meraih prestasi. 

Leader tidak segan memberikan pujian dan reward kepada anggota tim yang memang berprestasi. Hal ini membuat semua anggota timnya bekerja dengan sepenuh hati.

***

Apakah karakter leader lebih baik dari bos? 

Well, kalau Anda sekarang sebagai bawahan, mungkin ketika membaca tulisan ini akan langsung setuju bahwa sosok leader adalah pemimpin ideal yang diidam-idamkan.

Namun menurut pengalaman saya pribadi, tidak semua lingkungan kerja atau organisasi cocok dengan tipe karakter leader. Ada kalanya seorang pemimpin bertipe bos, ada saatnya juga seorang pemimpin bertipe leader.

Dengan kata lain diperlukan mekanisme adaptive management disesuaikan dengan kebutuhan serta jenis dan tingkatan masalah yang dihadapi.

Steve Jobs pernah berkata, "Jika kamu ingin menyenangkan semua orang, maka jangan jadi pemimpin, jadilah penjual es krim."

Pemimpin bukan orang yang harus selalu membuat semua orang senang. Pemimpin adalah sosok sentral yang diberikan kewenangan dalam mengatur, menjalankan, mengawasi dan memastikan roda organisasi berjalan dengan baik.

Ketika memang ada sebuah kesalahan fatal dari seorang bawahan misal melakukan fraud, maka seorang pemimpin tidak bisa menggunakan karakter leader dengan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Justru pada kondisi ini, seorang pemimpin harus bersikap tegas dan memberikan sanksi yang setimpal (karakter bos).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun