Destinasi-destinasi diatas nantinya tidak hanya dikelola untuk menarik wisatawan saja, melainkan juga menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan masyarakat setempat.
Khusus di wilayah Danau Toba sendiri, beragam sentra industri lokal UMKM sejatinya masih banyak yang bisa digali dan terus dikembangkan. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui program-program yang mendukung kelancaran produksi hingga pemasaran produk-produk UMKM.
Berbagai hasil kerajinan kreatif seperti tas, dompet, kain ulos hingga produksi kopi Sidikalang, seharusnya bisa dikembangkan lebih masif lagi.
Seperi yang baru-baru ini dilakukan pemerintah dengan meresmikan program Beli Kreatif Danau Toba pada bulan Februari 2021. Melalui program ini, para perajin UMKM diberikan pelatihan digital marketing terintegrasi serta perluasan pasar ke dalam marketplace unggulan. Semoga kedepan upaya serupa dapat terus dilangsungkan dengan pengelolaan yang lebih profesional dan menarik.
Jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 180 juta orang merupakan potensi besar bagi pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital. Dengan begitu harapannya, para pelaku ekonomi kreatif Danau Toba akan semakin terkenal.
Pemanfaatan berbagai platform digital sepertinya merupakan alternatif terbaik di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Alur transaksi antara penjual dan pembeli dapat dipangkas dengan lebih cepat, efektif dan efisien. Mari kita terus mendukung upaya memperkenalkan Danau Toba kepada dunia.
Warisan Dunia yang Memesona
Setidaknya ada 4 (empat) alasan utama mengapa Danau Toba layak mendapatkan penghargaan sebagai Global Geopark.
Pertama, Danau Toba terbentuk dari fenomena letusan vulkanik dahsyat gunung berapi (Gunung Toba) sekitar 75.000 tahun yang lalu. Letusan tersebut menghasilkan kawah dan pulau Samosir di tengahnya.
Kedua, letak geografis Gunung Toba berada di pertemuan tiga titik lempeng tektonik yakni Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Dengan posisi tersebut sangat wajar jika Danau Toba dijadikan pusat studi geologi internasional.
Ketiga, hutan-hutan tropis di sekitar Danau Toba melahirkan kekayaan flora dan fauna. Banyak sekali tanaman yang dijadikan bahan untuk membuat obat serta bahan aneka kuliner nusantara. Tumbuhan langka seperti edelweis (anaphalis javanica), kantung semar (nepenthes)Â serta anggrek putih yang unik masih dengan mudah dapat ditemukan disana.