Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua ke-13. lahir di Kembu, Tolikara, Irian Barat 27 Juli 1967. Bapak Lukas yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Papua memang layak diberikan kehormatan.Â
Betapa tidak, pada saat pemerintah pusat menetapkan Papua sebagai tuan rumah PON XX, banyak pihak yang merasa tidak yakin, bahkan masyarakat Papua sendiri menyangsikan. Hal itu lebih disebabkan oleh belum terciptanya infrastruktur yang memadai untuk perhelatan acara sekelas nasional di Papua.
Namun pendapat, penilaian dan opini tersebut mampu dipatahkan oleh suami dari ibu Yewuce Enembe ini. Dalam satu kesempatan, dikutip dari cerita ketua Panitia Besar (PB) PON Papua yang juga anggota DPR Papua, Yunus Wonda, Gubernur pernah berpendapat bahwa penetapan Papua sebagai tuan rumah PON adalah sebuah kesempatan langka,
"Yang penting ambil dulu, baru nanti disiapkan karena kalau disiapkan dulu infrastruktur baru lobby, itu nanti lama."
Setelah penetapan, kemudian pemerintah daerah Papua bergerak serentak dibawah arahan bapak Lukas Enembe untuk membangun stadion megah bertaraf internasional yang awalnya diberi nama Stadion Papua Bangkit.
Saya jadi teringat salah satu tokoh sukses dunia, Steve Jobs. Dalam sebuah wawancara, dia pernah mengatakan bahwa salah satu prinsip keberhasilannya ialah dengan tidak membuat rencana, cukup terus lakukan aksi dan menikmati setiap proses, nanti rencana yang akan datang sendiri untuk melengkapi.
Sebuah pemikiran revolusioner dari 2 tokoh yang patut kita jadikan inspirasi. Terkadang memang ketika kita terlalu banyak merencanakan, kecenderungan yang terjadi ialah hanya sedikit dari rencana itu yang diwujudkan.
Penggantian Nama Stadion Utama Papua Bangkit
Dengan komitmen tinggi, rasa keyakinan serta dukungan dari masyarakat Papua, Gubernur Lukas berhasil merealisasikan pembangunan infrasturktur PON tepat waktu, salah satunya adalah Stadion terbesar kedua di Indonesia. Sesuatu yang mulanya dianggap mustahil, kini terwujud secara pasti.
Oleh sebab itu tidak berlebihan ketika stadion yang dibangun pada masa pemerintahan Lukas Enembe di Papua, yang sebelumnya bernama Stadion Utama Papua Bangkit diganti menjadi Stadion Lukas Enembe.
Penggantian nama tersebut lebih kepada alasan memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada bapak Lukas atas semua dedikasi dan kerja keras yang diberikan untuk kemajuan Papua. Stadion Lukas Enembe akan menjadi pijakan pembangunan Papua seutuhnya.