Pernahkah kamu merasa sedih dan kecewa? Sedang mengalami trauma masa lalu dan sulit melupakan?  Atau mungkin kamu sekarang merasa bahwa hidup sangat berat, beban pekerjaan sedang menumpuk, lalu sulit mengendalikan emosi?Â
Jangan anggap enteng kawan, karena semua kondisi diatas sangat berbahaya dan harus segera diatasi!
Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks. Selain memiliki akal dan insting, manusia juga mempunyai perasaan.Â
Banyak yang belum menyadari bahwa perasaan mengambil peranan yang sangat penting dalam keseluruhan hidup seseorang.
Perasaan bisa menentukan bagaimana kehidupan akan dijalani. Sepandai dan sepintar apapun dirimu, jika tidak mampu mengelola emosi atau perasaan, maka potensi diri yang kamu miliki cenderung tidak akan optimal.
Apalagi jika perasaan tengah diliputi oleh kondisi-kondisi negatif diatas, maka bisa dipastikan kamu akan menjadi pribadi yang cemas, stres, frustasi, demotivasi hingga mengalami depresi.Â
Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk memiliki keterampilan dalam pengelolaan emosi dan perasaan.
Mengenal Self Healing
Self Healing ialah sebuah proses penyembuhan yang hanya melibatkan diri sendiri untuk bangkit dari penderitaan, peristiwa buruk masa lalu, trauma serta memulihkan diri dari luka batin.
Penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri sekitar 18-75%. Proses ini disebut dengan efek Plasebo.Â
Dalam uji klinis, pasien diberikan obat atau pil yang tidak mengandung bahan apapun. Kemudian pasien diberikan sugesti atau keyakinan bahwa dengan mengonsumsi pil tersebut, dia bisa sembuh dari penyakit.Â
Luar biasa, dalam penelitian itu ternyata banyak pasien yang sembuh dengan efek Plasebo ini. Plasebo ternyata mampu menimbulkan efek semu yang membuat penggunanya merasa lebih baik.
Metode self healing sebenarnya hampir mirip dengan efek Plasebo. Perbedaannya terletak dari sasaran penyembuhan. Kalau efek Plasebo digunakan untuk penyembuhan fisik, self healing digunakan untuk penyembuhan psikis.
Self healing bisa dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain:
Traveling
Jalan-jalan atau traveling menjadi cara pertama self healing. Dengan mendatangi lokasi-lokasi baru atau tempat favorit setidaknya kamu bisa mendapatkan suasana berbeda.
Traveling bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan diri sendiri. Namun di era pandemi seperti sekarang, mungkin kamu harus tunda dulu rencana traveling ya kawan. Tenang masih banyak cara lainnya kok. Saat ini yuk dirumah aja!
Olahraga
Berolahraga secara rutin dapat menstimulus tubuh untuk memproduksi hormon-hormon kebahagiaan. Dopamin atau lebih dikenal dengan hormon perasaan baik, salah satu cara mendapatkannya adalah dengan berolahraga.
Olahraga juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kecemasan yang berlebihan. Seseorang yang berolahraga minimal 2 jam seminggu cenderung lebih tahan terhadap tekanan.
Selain melatih fisik dan kesemua organ tubuh, olahraga juga mampu memberikan efek kebahagiaan bagi yang rutin menjalankan.
Menekuni Hobi
Hobi bisa menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan. Ketika melakukan hal-hal yang menyenangkan, secara otomatis kita melepaskan hal-hal negatif dalam diri kemudian menggantinya dengan energi-energi positif.
Temukan hobi yang kamu senangi kemudian lakukan itu secara konsisten. Bukan tidak mungkin dari hobi, kamu juga bisa dapat "cuan". Kan enak selain self healing, kamu juga menambah pundi-pundi penghasilan, bener gak? (Hehe..)
Menghabiskan Waktu Bersama Orang-orang Tercinta
Hormon Oksitosin atau yang lebih dikenal dengan hormon Cinta akan diproduksi oleh otak dan tubuh pada saat kita memperbesar rasa sayang dan rasa cinta kepada orang lain.
Menghabiskan waktu untuk sekedar mengobrol dan bercerita dapat mengurangi gudang batin yang penuh dengan luka. Berbuat kebaikan kepada orang lain juga bisa menstimulus hormon Oksitosin.
Meditasi dengan Afirmasi dan Visualisasi
Meditasi yang saya maksud disini bukan kegiatan bertapa ataupun yoga. Meditasi pada prinsipnya ialah aktivitas untuk memisahkan antara kesadaran dengan pikiran.
Dengan terpisahnya kesadaran dan pikiran, maka disitulah momen paling tepat bagi kita untuk mengelola perasaan. Perlu kamu pahami bahwa munculnya perasaan berawal dari pikiran.
Pikiran negatif akan menimbulkan perasaan negatif, begitu sebaliknya pikiran positif dapat menimbulkan perasaan yang positif.
Masalahnya adalah semua orang tentu sadar bahwa dirinya menginginkan selalu dalam kondisi positif dan bahagia. Namun kenyataan berkata lain.Â
Hal ini dikarenakan bercampurnya pikiran dengan kesadaran sehingga seseorang menjadi tidak sadar telah dikuasai oleh pikirannya.Â
Jika yang menguasai adalah pikiran positif tentu tidak masalah, namun jika yang menguasai adalah pikiran-pikiran negatif, disinilah asal muasal problem pikiran, mental dan kesehatan kamu.
Meditasi tidak perlu dilakukan dengan posisi khusus seperti bersila serta durasi lama, karena sesungguhnya sasaran meditasi ialah otak beserta struktur pikiran yang bekerja.
Untuk mencapai level pemisahan kesadaran dengan pikiran, maka kamu perlu membawa otak dari gelombang Bheta 12.5-30Hz menuju gelombang Theta 4-7.5Hz.
Berikut beberapa kiat meditasi dengan afirmasi dan visualisasi:
Posisi Tubuh
Silahkan memposisikan tubuh senyaman mungkin. Boleh rebahan diatas kasur, duduk di sofa dengan kepala bersandar atau posisi nyaman lainnya.
Lokasi Meditasi
Soal lokasi juga bebas-bebas saja. Tidak perlu harus ke gunung atau diatas bukit (hehe...). Boleh di kamar, di ruang tamu, di ruang keluarga atau lokasi manapun selama kamu bisa mendapat suasana private.
Waktu Meditasi
Cukup sediakan waktu 5 menit saja untuk melakukan meditasi. Jika kamu mengalami problem agak parah, bisa melakukan meditasi setiap hari.
Oh ya kawan, ada 2 momen yang sangat powerfull untuk melakukan meditasi. Pertama, sebelum tidur dan Kedua, setelah bangun tidur. Dua waktu tersebut adalah waktu dimana otak kita sudah berada dalam mode Theta 4-7.5Hz.
Afirmasi
Agar meditasi memberikan hasil efektif, maka kita perlu menyusun afirmasi yaitu kalimat-kalimat positif yang dilafalkan berulang-ulang ketika melakukan meditasi.
Salah satu hal penting dalam menyusun afirmasi adalah hindari kata-kata negatif seperti "Tidak", "Jangan", dan sebagainya.
Contoh:
"Saya Tidak Sakit" diganti dengan "Saya Sehat"
"Saya Tidak Takut" diganti dengan "Saya Pemberani"
Visualisasi
Saat meditasi, kamu harus mengaktifkan lima panca indera yang dimiliki. Salah satunya adalah dengan ber visualisasi. Visualisasi adalah aktivitas membayangkan suatu peristiwa, kejadian masa lalu atau dapat pula membayangkan cita-cita dan masa depan.
***
Setelah mengatahui kiat-kiat dalam bermeditasi. Berikutnya adalah bagaimana caranya melakukan meditasi 5 menit.
- Pejamkan mataÂ
- Atur nafas dan rasakan pernafasan
- Putar musik relaksasi (lebih baik jika memakai headset)
- Ijinkan tubuh dan pikiran untuk beristirahat
- Ciptakan rasa rileks, rasa tenang dan rasa damai
- Ucapkan kalimat-kalimat afirmasi
- Bayangkan peristiwa buruk masa lalu, kemudian tanpa satu alasan yang jelas bayangan itu memudar hingga lenyap dari hadapan.
- Kembalikan kepada kesadaran normal.
Secara pribadi saya telah mempraktikkan teknik meditasi ini sejak 3 tahun yang lalu. Setiap sebelum tidur dan sesudah bangun tidur telah menjadi kebiasaan untuk melakukan meditasi terlebih dahulu.
Syukur alhamdulillah meditasi 5 menit telah mengubah hidup saya jadi lebih tenang, lebih damai, menjadi pribadi yang mampu mengontrol emosi dan perasaan.
Selamat Mencoba!
***
Contoh-contoh kalimat afirmasi:
"Saat ini di pagi ini, saya memiliki energi positif yang luar biasa. Energi dan semangat yang terus ada dan semakin membesar."
"Saya bersyukur atas semua kesehatan, kebaikan dan keberlimpahan. Saya juga bersyukur atas semua penderitaan, kekecewaan, kemarahan, rasa sakit hati dan kecemasan yang saya rasakan, karena saya yakin bahwa ini semua adalah titik sempurna yang membawa pada titik kesempurnaan selanjutnya."
"Saya bangga atas diri saya yang sehat, diri saya yang bahagia dan saya yakin mampu melewati semua tantangan dalam hidup."
-AP-
