Perilaku merupakan output yang cenderung dipengaruhi oleh Pikiran dan diperkuat dengan Perasaan.
Perilaku tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya impuls pikiran dan respon perasaan. Apapun yang Anda pikirkan dan rasakan akan menghasilkan sebuah perilaku.
Perilaku positif datang dari pikiran positif dan perasaan positif. Sedangkan perilaku negatif datang dari gabungan 2 (dua) impuls dan respon berbeda yaitu:
- Pikiran positif + Perasaan negatif = Perilaku negatif
- Pikiran negatif + Perasaan negatif = Perilaku negatif
Pikiran dan Perasaan adalah perwujudan aktivitas otak manusia, jadi sangat wajar ketika kita ingin memahami perilaku, maka pahamilah terlebih dahulu sistematika dan fungsi otak.
Sistem Limbik
Para ahli dan ilmuwan masih terus mengembangkan penemuan-penemuan terkait struktur dan fungsi sistem limbik. Namun setidaknya dapat dijelaskan bahwa sistem limbik tersusun atas 4 (empat) bagian yaitu:
1. Amigdala
Bagian yang mengontrol emosi, misalnya rasa takut dan kemarahan. Dari sudut pandang biologi, rasa takut merupakan emosi yang cukup penting.Â
Perasaan takut akan membuat kita memiliki kemampuan yang tepat dalam merespon keadaan berbahaya atau situasi yang mengancam.
Ketika seseorang dihadapkan pada situasi berbahaya, maka amigdala akan menstimulus hipotalamus. Hipotalamus akan mengirimkan sinyal kepada kelenjar otak untuk menghasilkan hormon adrenalin dan/atau kortisol.
Adrenalin merupakan hormon yang menciptakan respon terhadap rasa takut, sedangkan kortisol adalah hormon yang menciptakan respon terhadap situasi stres dan tekanan.
Kebanyakan atau kekurangan hormon-hormon tersebut bisa berdampak pada masalah perilaku seperti depresi, stres, kecemasan, ketakutan, paranoid hingga phobia.