Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Sulit Memaafkan di Momen Lebaran? Coba Terapkan "Forgiveness Therapy"

13 Mei 2021   00:22 Diperbarui: 13 Mei 2021   09:50 2780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sulit memaafkan (www.rosediana.net)

Kamu akan menjadi pribadi yang jauh lebih jernih dalam merespon kondisi lingkungan sekitar. Tidak mudah terpengaruh dengan keadaan-keadaan negatif yang datangnya dari luar. 

Memaafkan.
Memaafkan.
Sebelum masuk kepada teknik dan bagaimana cara mempraktikkan Forgiveness Therapy, mari kita bahas terlebih dahulu mengapa kita perlu memaafkan.

Meskipun memaafkan pada umumnya adalah perkara yang sulit dilakukan apalagi untuk kesalahan yang amat mendalam, bukan berarti kita harus menjadi pribadi yang pelit maaf.

Faktor terbesar yang menjadikan orang sulit memaafkan adalah bercampurnya pikiran/logika dengan kesadaran. Ketika seseorang sulit memaafkan berarti pikiran/logika sedang menguasainya.

Orang yang dikuasai oleh pikiran/logika seringkali merasa kecewa, marah, dan terikat dengan masa lalu. Dia juga cemas, takut dan ragu akan masa depan.

Pikiran/logika tidak membawa seseorang menikmati momen saat ini. Yang ada hanyalah kekecewaan, kecemasan, kemarahan, ketakutan dan keraguan. Padahal ia sebetulnya'sadar' bahwa semua rasa itu tidaklah berguna.

Namun karena belum terpisahnya antara pikiran/logika dengan kesadaran, akhirnya membuat seseorang tidak mampu menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

Jikalau seseorang mampu memisahkan kesadaran dengan logika/pikiran, maka tentunya ia akan benar-benar menyadari mana yang baik dan mana yang buruk untuk hidupnya.

Sumber: min.news
Sumber: min.news
Baik sampai di sini seharusnya kamu yang sulit memaafkan sudah cukup memahami. Sekarang aku berikan pertanyaan begini.

Apakah kamu bersedia memaafkan kesalahan orang lain, seberapa pun besarnya kesalahan orang tersebut?

Untuk menjawabnya, kamu harus memisahkan pikiran/logika dengan kesadaran. Kalau pakai pikiran/logika jawabnya akan begini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun