Beda lho pikiran tidak sadar dengan pikiran bawah sadar. Kalau pikiran tidak sadar itu selayaknya orang tidur tanpa mimpi, jadi sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di sekelilingnya.
Sedangkan pikiran bawah sadar adalah letaknya memori permanen dan keyakinan atau believe system yang tertanam secara permanen. Saat mode pikiran bawah sadar seseorang aktif, dia masih bisa melihat, mendengar, merasakan dan merespon kondisi di sekeliling.Â
Kelima panca inderanya berfungsi normal, hanya saja dalam kondisi yang sangat rileks dan santai. Pada saat itulah seorang hipnotis yang telah diijinkan memasuki pikiran bawah sadar, dapat memberikan sugesti atau kata-kata kepada subjek.
Nah soal gendam yang dikaitkan dengan hipnosis, perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif. Analisa saya ada 2 (dua) hal.
Pertama, korban gendam sebelumnya diberikan obat bius melalui makanan atau minuman sehingga dia tidak sadarkan diri. Lantas pelaku mengambil semua barang atau melakukan kejahatan lain.
Kedua, pelaku gendam memang mempunyai kemampuan mempengaruhi orang melalui rangkaian kata-kata dan komunikasi sehingga korban menuruti semua perintahnya. Atas hal ini kalau dikaji dari hukum positif Indonesia namanya adalah tindak pidana Penipuan.
Jadi jelas ya bahwa Gendam itu beda dengan Hipnosis.
Berikutnya soal bongkar-bongkar aib. Salah satu terapan hipnosis adalah hypnoentertainment. Nah apa yang dipertontonkan dalam acara televisi mengenai bongkar-bongkar aib adalah salah satu bentuk hypnoentertainment.
Namun perlu saya luruskan disini bahwa seorang hipnotis sebenarnya mempunyai kode etik. Salah satunya adalah dilarang mempublikasikan problem klien kepada siapapun juga.
Sebagai salah satu praktisi hipnosis, dengan tegas saya menyatakan bahwa acara televisi yang menampilkan seseorang bongkar-bongkar aib adalah acara yang menyesatkan. Hal itu semakin memperburuk citra hipnosis dan mengaburkan manfaat yang seharusnya bisa dibagikan.
Seorang hipnotis tidak serta-merta bisa membuat orang menceritakan aibnya apalagi didepan umum. Subjek atau klien sebenarnya bisa menolak perintah dari seorang hipnotis.Â