Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kerinduan Romansa Malam Lailatulqadar di Masjid Agung Al Fattah

30 April 2021   18:14 Diperbarui: 30 April 2021   18:18 2236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al Fattah Kota Mojokerto-https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/04/30/0722b398-c56a-4a96-b9fe-798a51826fa7_169.jpeg?w=620

Sepertiga malam kala itu aku terjaga.

Seperti biasa setiap memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, aku melaksanakan iktikaf.  Hadis riwayat Imam Bukhari dan muslim melalui Sayyidatina mengatakan:

“Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW beritikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadan. Aktivitas itu dilakukan hingga beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti itikaf pada waktu tersebut sepeninggal Rasulullah SAW." 

Dari hadis diatas dapat kita ambil pemahaman bahwa iktikaf merupakan salah satu ibadah sunah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan.

Sejak kecil ayah dan paman sering mengajak iktikaf di Masjid Agung Al Fattah. Masjid yang menjadi salah satu ikon kota Mojokerto ini letaknya tak jauh dari rumah tempat tinggal.

Dini hari kami berjalan menyusuri malam lengkap dengan atribut baju koko, sarung, sajadah dan tasbih di tangan. Kira-kira berjalan kaki 15 menit aku sampai di Masjid.

Setibanya disana aku disambut lampu temaram yang membuat hati tenteram. Pencahayaan memang sengaja tidak terlalu terang, mungkin takmir masjid berniat membuat jemaah betah menjalankan iktikaf.

Biasanya aku pilih tempat paling ujung di dekat tiang. Para pencari malam lailatulqadar berpencar mengisi tiap sudut dan lorong masjid.

Ada yang membaca ayat suci Al Quran dengan suara perlahan, ada pula yang menunaikan salat sunnah berulang-ulang. Ada yang membaca kalimat tasbih, tahmid dan berselawat, ada pula yang menangis memohon ampunan serta keridaan Tuhan.

Masjid Agung Al Fattah menjadi saksi bisu umat Muslim yang menjalin romansa bersama Sang Pencipta. Tak terkecuali diriku yang langsung larut dalam keagungan NYA.

Paman mengajarkan tata cara beriktikaf yang baik versi dirinya. Mungkin ini bisa kamu jadikan sekedar referensi ketika memiliki niat melakukan hal yang sama. 

1. Mengambil Wudhu.

Sebelum memasuki masjid kita diharuskan berwudhu untuk menyucikan diri. Selain itu, berwudhu juga cukup bermanfaat mengusir rasa kantuk.

2. Membaca Niat Iktikaf.

Saat berdiri didepan pintu masuk masjid, berhentilah sejenak kemudian membaca niat iktikaf sebagai berikut.

نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى    

Nawaitul i’tikafa fī hadzal masjidi lillahi ta'ala. 

Artinya: “Saya berniat iktikaf di masjid ini karena Allah SWT" 

3. Salat Sunah.

Setelah memasuki masjid dan mengambil tempat, maka hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah salat sunah seperti salat tahajud, salat tasbih, hingga salat witir.

4. Berzikir dan Berselawat.

Selanjutnya kamu bisa teruskan dengan berzikir kepada Allah Swt. Kemudian dapat pula memperbanyak bacaan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Momen ini seringkali tak terasa air mata mengalir deras di pipi. 

Bacaan tasbih dan tahmid menjadikan kita terasa begitu dekat dengan NYA. Mengingat keagungan Allah Swt membuat kesadaran semakin hanyut dalam keheningan.

5. Membaca Al Quran.

Aktivitas berikutnya bisa kamu isi dengan membaca ayat-ayat suci Al Quran. Bacalah dengan suara lirih agar tidak mengganggu kekhusyukan jemaah lain.

6. Berdoa.

Akhiri iktikaf dengan berdoa kepada Allah Swt. Memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat, memohon kelancaran rezeki atau permohonan-permohonan lainnya. Leburkan diri bersama Allah Swt.

Bulan Ramadan adalah bulan penuh ampunan. Pintu maaf dibuka oleh Allah Swt selebar-lebarnya. 

"Mari kita laksanakan iktikaf sebagai pelengkap ibadah sunnah bulan Ramadan"

Tidak ada batasan harus berapa lama kita beriktikaf. Semampu dan senyamannya saja.

Kalau sedang beruntung, setelah iktikaf biasanya Masjid Al Fattah juga membagikan sahur gratis untuk para jemaah. Lumayan setelah beribadah sunah disempurnakan dengan sahur di alun-alun kota Mojokerto (hehe...).

Begitulah salah satu cerita mesra yang aku rajut bersama Tuhan. Romansa malam lailatulqadar yang selalu aku rindukan kehadirannya di setiap bulan Ramadan.

***

Tepat berhadapan dengan jantung kota (Alun-alun Mojokerto), Masjid Agung Al Fattah berdiri megah. Berbagai aktivitas keagamaan seringkali diadakan disini mulai dari salat berjemaah, salat jumat, salat idul fitri dan idul adha hingga pengajian-pengajian rutin.

Masjid Agung Al Fattah dibangun tahun 1877 pada zaman kolonial Belanda. Bangunan yang menjadi kebanggaan warga kota ini telah mengalami beberapa kali pemugaran.

Kali terakhir tahun lalu tepatnya tanggal 29 Oktober 2020, pemugaran Masjid Agung Al Fattah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur.

Peresmian Pemugaran Masjid Al Fattah-https://cdn-radar.jawapos.com/uploads/radarmojokerto/news/2020/11/08/khofifah-ning-ita-resmikan-masjid-agung_m_223575.jpg
Peresmian Pemugaran Masjid Al Fattah-https://cdn-radar.jawapos.com/uploads/radarmojokerto/news/2020/11/08/khofifah-ning-ita-resmikan-masjid-agung_m_223575.jpg
Perpaduan antara ciri khas Majapahit dan kebudayaan Timur Tengah jelas terlihat dari arsitektur yang digunakan. Hal ini juga menandakan akulturasi Jawa dan Islam di kota Mojokerto terasa saling melengkapi.

Aku sendiri merasa bersyukur dan bangga menjadikan Masjid Agung Al Fattah sebagai Masjid favorit. Banyak cerita dan kisah disana. Kisah kerinduan romansa bersama Sang Pencipta.

Salat berjemaah di Masjid Agung Al Fattah-https://cdn-radar.jawapos.com/uploads/radarmojokerto/news/2020/05/24/desa-zona-merah-covid-19-dilarang-menggelar-salat-id-berjamaah_m_195821.jpg
Salat berjemaah di Masjid Agung Al Fattah-https://cdn-radar.jawapos.com/uploads/radarmojokerto/news/2020/05/24/desa-zona-merah-covid-19-dilarang-menggelar-salat-id-berjamaah_m_195821.jpg

"Ibadah adalah salah satu bentuk Romansa kita bersama NYA" The Architect

-AP-

#Tulisan ini diikutsertakan dalam blog competition samber thr 2021 dari thrkompasiana

#Tulisan ini merupakan tulisan samber 2021 hari 17

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun