Tidak ada batasan harus berapa lama kita beriktikaf. Semampu dan senyamannya saja.
Kalau sedang beruntung, setelah iktikaf biasanya Masjid Al Fattah juga membagikan sahur gratis untuk para jemaah. Lumayan setelah beribadah sunah disempurnakan dengan sahur di alun-alun kota Mojokerto (hehe...).
Begitulah salah satu cerita mesra yang aku rajut bersama Tuhan. Romansa malam lailatulqadar yang selalu aku rindukan kehadirannya di setiap bulan Ramadan.
***
Tepat berhadapan dengan jantung kota (Alun-alun Mojokerto), Masjid Agung Al Fattah berdiri megah. Berbagai aktivitas keagamaan seringkali diadakan disini mulai dari salat berjemaah, salat jumat, salat idul fitri dan idul adha hingga pengajian-pengajian rutin.
Masjid Agung Al Fattah dibangun tahun 1877 pada zaman kolonial Belanda. Bangunan yang menjadi kebanggaan warga kota ini telah mengalami beberapa kali pemugaran.
Kali terakhir tahun lalu tepatnya tanggal 29 Oktober 2020, pemugaran Masjid Agung Al Fattah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur.
Aku sendiri merasa bersyukur dan bangga menjadikan Masjid Agung Al Fattah sebagai Masjid favorit. Banyak cerita dan kisah disana. Kisah kerinduan romansa bersama Sang Pencipta.
"Ibadah adalah salah satu bentuk Romansa kita bersama NYA"Â The Architect