Hi... Sahabat Kompasianers!
Gimana kabar kalian? Aku berdoa semua dalam keadaan yang sehat, sukses, berlimpah, sejahtera dan bahagia, aamiin.
Kali ini kita akan jalan-jalan menyusuri sungai pengetahuan dengan topik kesehatan mental. Hmmm.. memang akhir-akhir ini pembahasan soal mental sepertinya menjadi hal yang penting untuk dipelajari dan dibagikan.
Karakter dan mental seseorang lebih didominasi dari pengalaman apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Masalahnya apabila pengalaman itu bersifat buruk nan traumatis, maka dapat menjadi pemicu problem kesehatan mental.
Bukannya membentuk karakter dan mental yang positif, justru orang tersebut akan berkembang dan menjelma menjadi manusia yang gampang frustasi, mudah emosi dan depresi.
Masalah kesehatan mental bisa menyerang siapa saja. Pria atau wanita, orang dewasa atau anak-anak semua berpotensi mengalaminya.
Postpartum Depression
Depresi Postpartum atau Postpartum Depression adalah problem kesehatan mental yang umumnya dialami oleh wanita pada saat usai melahirkan. Gangguan mental ini berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental sang ibu.
Terkadang memang menjadi orang tua tidak semudah yang dibayangkan. Ada proses, tahapan dan tantangan yang harus dilalui, salah satunya adalah problem kesehatan mental yang satu ini.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa 10% ibu melahirkan cenderung mengalami depresi postpartum. Ketidakseimbangan hormonal biasanya menjadi penyebab nomer satu.
Kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh sang ibu akan turun drastis pasca melahirkan. Hal itulah yang menyebabkan perubahan suasana hati para ibu dengan sangat cepat. Berikut ini beberapa faktor penyebab lainnya.
Bagi orang yang dulunya memiliki pengalaman trauma atau depresi cenderung berisiko tinggi. Hal tersebut dikarenakan postpartum depression ini sama-sama menyerang mental dan pikiran seseorang.