Pertama, kenali dulu siapa-siapa saja teman kerja kamu. Bagi dalam dua kelompok, teman kerja yang membangun dan teman kerja yang menghambat.Â
Simpelnya untuk kelompok nomer satu kamu bisa intens dengan mereka, sedangkan kelompok nomer dua kamu cukup kenal dan tahu saja.
Kedua, kenali atasan atau pimpinan dimana kamu bekerja. Meskipun dia hobi marah yang terpenting kamu menjalankan tugas sesuai dengan porsi. Itu kuncinya kawan.
Kamu jalankan saja dan nikmati setiap prosesnya. Mengenai hasil yakinlah bahwa itu bakal mengikuti selama proses yang kamu lakukan benar adanya.Â
Dan jika tetap kena marah, maka kamu bisa menjelaskan perihal proses yang sudah kamu jalankan.Â
Lalu bertanya kembali atau bahasa kerennya mintalah feedback dari atasan mengenai apa yang harus kamu lakukan lagi kedepan.
***
Kalau semua hal diatas sudah kamu pertimbangkan dengan matang dan pada akhirnya kamu memutuskan untuk tetap resign, maka itu adalah sebuah pilihan dengan konsekuensi logis.
Oleh sebab itu kamu perlu mempersiapkan hal-hal berikut ini :