Penduduk desa pun memuji kerja keras Bruno, bahkan penghasilannya bisa sampai dua kali lipat karena Pablo tidak produktif.
Sebenarnya Bruno merasakan tubuhnya semakin bongkok dan lelah, namun rasa itu ia abaikan. Dia memilih terus bekerja dengan harapan menjadi kaya.
Beberapa bulan berjalan, tibalah waktunya Pablo mencoba hasil karya saluran air yang selesai dibikin. Penduduk desa dibuat kagum olehnya. Ternyata saluran air itu berfungsi dengan baik dan sangat cepat mengisi penampungan air.
Kini Pablo mengkomersilkan hasil ciptaannya, setiap penduduk desa yang mengambil air dari saluran milik Pablo dikenakan biaya sebesar lima ratus sen seminggu.
Pablo tidak perlu lagi mersakan capek badannya. Dia mempunyai banyak waktu untuk berlibur dan benar-benar menikmati hidup. Sebagai pemilik pipa saluran air, Pablo cukup merawat dan melakukan kontrol secara berkala.
Sedangkan Bruno tetap bekerja sebagai tukang angkut air. Penduduk desa mulai mencibir dengan memanggil Bruno si "Tukang Ember".
***
Kalau kita perhatikan dua orang pemuda di atas memiliki karakter yang berbeda. Bruno adalah pemuda yang tekun dan konsisten dalam bekerja, sedangkan Pablo adalah pemuda yang penuh ide dan kreativitas.
Banyak orang bilang kesuksesan itu harus diraih dengan kerja keras. Mungkin bagi sebagian orang konsep itu berlaku dan berhasil.
Tapi pertanyaannya kalau bisa sukses tapi bukan kerja keras mengapa tidak?