Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Benarkah Sukses Itu Hasil dari Kerja Keras?

13 Maret 2021   22:52 Diperbarui: 15 Maret 2021   02:36 2367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kejenuhan dalam bekerja. (Sumber: sobercollege.com)

Pernah nggak sih kamu merasa udah berusaha keras tapi hasil biasa aja? 

Kamu udah bekerja keras tapi nggak kaya-kaya?

Kondisi di atas dialami oleh hampir sebagian besar pekerja. Atau bahkan mungkin sedang menjangkiti kamu saat ini.

Ketidaksesuaian antara usaha dan hasil membuat kamu semakin frustasi. Alih-alih dapat solusi, kamu malah merasa hampir menyerah. 

Sejak kecil kita diajarkan untuk kerja keras, kerja banting tulang agar menjadi orang sukses. Benarkah demikian kawan? 

Aku rasa filosofi kerja keras perlu kita telaah lagi lebih dalam.

Bukan untuk mempertentangkan, hanya memberikan sudut pandang yang berbeda.

Sekarang coba kamu baca kisah inspiratif dibawah ini.

Pipa vs Ember

Dikisahkan ada dua orang pemuda sebut saja Bruno dan Pablo. Mereka berdua bekerja sebagai tukang angkut air untuk penduduk di desa setempat.

Setiap pagi mereka harus menempuh perjalanan sejauh 2 km naik dan turun bukit untuk mengambil air dengan menggunakan dua ember yang dipikul. Mereka harus memenuhi penampungan air yang disediakan di dekat pemukiman.

Penduduk desa memberi mereka upah sebesar lima puluh sen sehari. Awalnya mereka cukup senang dengan pekerjaan ini, mengingat memang mencari kerja saat itu cukup sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun