Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Worklife Balance dan Solusi Mengendalikan Emosi

4 Februari 2021   15:10 Diperbarui: 15 November 2021   23:41 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah, matahari bersinar sempurna. Sesampainya di kantor aku bergegas ke pantri untuk menyeduh secangkir kopi. 

Seperti biasa sebelum memulai aktifitas, kebutuhan kafein harus aku penuhi agar fokus dan konsentrasi terjaga sepanjang hari.

Dengan langkah tegap aku berjalan menuju ruang gawai di lantai dua. Tak sengaja ketika melalui meja salah satu supervisor, aku memperhatikan raut wajah yang kusut dan tak ada gairah.

Aku bertanya kepada dia, "Bro.. kenapa muka kamu peteng (baca: gelap)?".

Matanya membelalak karena kaget mendengar suaraku, kemudian menjawab, "Nggak apa-apa pak.. hehe.. ".

Jawaban bernada kamuflase aku dapatkan darinya. Aku tahu betul karena senyuman kecut setengah memaksa tergurat dengan jelas.

Karena ada pekerjaan yang harus selesai pagi, akhirnya aku tidak meneruskan percakapan. Sambil berjalan aku katakan, "Oke.. selamat bekerja, nanti siang temani saya makan diluar".

Supervisor itu menjawab, "Baik.. siap pak".

***

Salah satu kebiasaan yang aku terapkan di kantor adalah mengajak hampir semua anggota secara acak bergantian untuk sekedar sharing dan berdiskusi. Setiap hari kita selalu berhadapan dengan target kerja, angka dan ratio yang kadang-kadang menjemukan.

ilustrasi kerja di kantor (magazine.job-like.com)
ilustrasi kerja di kantor (magazine.job-like.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun