Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pria Juga Wajib Punya "Inner Beauty"

15 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 23 Desember 2020   11:07 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi peringkat/liputan6.com

Mereka yang punya kelebihan dari kamu sebenarnya bukan karena mereka lebih hebat. Tapi perbedaan itu disebabkan karena kamu yang belum tahu kelebihan diri sendiri. 

ilustrasi interaksi dengan rekan kerja/lifesavvy.com
ilustrasi interaksi dengan rekan kerja/lifesavvy.com
Bahkan tanpa disadari, bisa saja orang lain menganggap kamu yang lebih darinya, bukan dia yang lebih dari kamu. Jadi intinya membandingkan diri dengan orang lain itu perkara yang menghambat kita untuk berkembang. 

Aku punya contoh kasus. Ceritanya dulu salah satu kepala penjualan dikantor sangat sulit mencapai target bulanan. 

Setelah aku ajak diskusi ringan ternyata dia adalah orang yang terlalu sensitif dan pemikir. Segala hal baik kecil atau besar selalu dipikirkan sehingga hidupnya nggak bisa santuy alias serius parah. 

Setiap hari memang kami selalu mendapatkan laporan update penjualan harian dengan data berupa ranking. Hal yang sangat wajar karena sejak dulu yang namanya sales selalu diidentikkan dengan kompetisi balap F1.

Tapi sistem kompetisi nyatanya memiliki efek negatif. Khususnya bagi orang pemikir seperti dia. 

Karena selalu membandingkan dengan pencapaian "lawan", akhirnya dia jadi stres. Apalagi kalau ranking dia di papan bawah klasemen. Semakin akut stres nya.

Dalam kondisi stres dan tertekan, yang dia lakukan adalah meluapkannya kepada anggota tim. Setiap hari marah-marah, bentak-bentak, hingga tak jarang dia berada dalam fase "senggol bacok".

ilustrasi stres dan marah/magazine.job-like.com
ilustrasi stres dan marah/magazine.job-like.com
Ranking yang dia lihat seolah mengaburkan potensi dan peluang yang seharusnya dimanfaatkan. Dia berfokus pada hal yang tidak berada dalam kontrolnya. 

Aku berikan dia pertanyaan, "Apa kamu bisa mengubah ranking dengan membuat lawanmu tidak jualan? "

Dia menjawab, "Enggak pak, nggak bisa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun