"Dimana ada keinginan, disana ada jalan". Sebuah peribahasa yang memupuk semangat optimisme. Keyakinan atas segala sesuatu yang baik serta menyenangkan akan mendapat kemudahan walaupun harus melalui berbagai tantangan dan rintangan.
Menunaikan ibadah haji merupakan keinginan hampir semua umat Muslim di seluruh dunia. Karena haji termasuk kedalam rukun Islam kelima atau terakhir.
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ . رواه البخاري و مسلم
Islam dibangun diatas lima perkara :
- Persaksian bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah Swt dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.
- Mendirikan Shalat lima waktu
- Menjalankan Puasa di bulan Ramadhan
- Melaksanakan Zakat
- Menunaikan Haji bagi yang mampu
(HR Al Bukhari dan Muslim).
Khusus berhaji, Allah Swt berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 97 sebagai berikut :
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
artinya : mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu bagi yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban Haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Sekarang siapkan kopi dan camilan, yuk kita bahas apakah berhaji itu sebuah impian, kewajiban ataukah tujuan hidup?
Mimpi Berhaji