Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tips Mengatasi Burnout Syndrome bagi Para Pekerja

22 Agustus 2020   21:20 Diperbarui: 23 Agustus 2020   17:33 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life Quadrant (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Berikut ini gejala-gejala seseorang yang mengalami burnout syndrome :

Fisik mudah merasa lelah
Pada saat seseorang mengalami stres, maka dapat memicu produksi hormon kortisol. Hormon ini sebenarnya memiliki peranan sebagai penyeimbang bagi tubuh saat menghadapi fight of flight responses (ketika tubuh menghadapi tantangan baik mental maupun fisik). Hormon kortisol lah yang bisa mengendalikan kondisi emosional seseorang. 

Namun jika hormon kortisol ini diproduksi terlalu berlebihan oleh tubuh kita, maka dapat menjadi penyebab rasa lelah. Itulah alasan mengapa orang yang mengalami stres kronis (burnout syndrome), tubuhnya sangat mudah merasa lelah dan badannya gampang capek.

Mengasingkan diri dari lingkungan kerja dan kehidupan sosial
Burnout syndrome cenderung membuat seseorang merasa muak dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Semua tugas-tugas yang diberikan membuatnya merasa frustasi. Dan pada akhirnya tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya. 

Performa kinerja mengalami penurunan
Akibat stres dan frustasi dengan tugas-tugas pekerjaan membuat seseorang menjadi tidak produktif. Performa kerjanya tertinggal dibandingkan dengan rekan kerja lainnya. Tidak memiliki ide atau inisiatif bahkan motivasinya dalam bekerja sudah sangat luntur.

Tidak fokus dalam bekerja
Burnout syndrome juga membuat seseorang kehilangan fokusnya. Dirinya hanya memikirkan beban masalah yang menurutnya tak kunjung selesai dan membuatnya tertekan. TIdak fokus pada penyelesaian, malahan fokus pada masalahnya saja.

Kabar gembira bagi kita adalah burnout syndrome bukanlah sebuah penyakit. Melainkan keadaan atau kondisi 'psikis' yang dialami oleh manusia umum. 

Nah... bagi anda yang mungkin saat ini mengalami kondisi burnout syndrome, di bawah ini adalah cara menghentikannya.

1. Berterima Kasih kepada Sang Pencipta
Mungkin Anda menganggap klise dan receh. Tapi coba renungkan sejenak

 "Saat ini kita memiliki pekerjaan yang bisa memberikan penghasilan untuk diri pribadi maupun keluarga. Sadari bahwa di luar sana jutaan orang masih berusaha mencari pekerjaan, jutaan orang hidup dalam kekurangan. Sedangkan kita masih diberikan pilihan hidup yang barangkali sedikit lebih beruntung. Maka sangat wajar jika kita seharusnya bersyukur bukan...??? "

Bersyukur tidak hanya kita lakukan ketika mendapat hadiah undian 1 Miliar. Namun bersyukurlah dalam setiap keadaan yang kita alami saat ini (sedih, senang, susah, bahagia, sulit dan apapun itu) karena momen ini akan membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik. Sang Pencipta mengijinkan kita ada di dunia karena suatu alasan yaitu 'Hidup Bahagia'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun