Menurunnya kepercayaan public terhadap media mainstream nyata terjadi di Negara barat. Mengutip hasil survei YouGov for Prospect Magazine, telah terjadi kemerosotan kepercayaan publik yang sangat luar biasa terhadap media dan jurnalis sejak 2003.
Selama 7 tahun terakhir, kepercayaan masyarakat inggris kepada BBC dari 81% menjadi 60%, berarti 40% pemirsa tidak percaya pada berita yang disajikan BBC.
Pada tahun 2003, kepercayaan masyarakat barat pada media cetak The Sun, Daily Mirror dan Daily Star hanya 14%, dan tahun ini merosot tajam menjadi 10% saja.
Kepercayaan warga Amerika Pada surat kabar juga semakin menurun. Di tahun 1985, 84% pembaca percaya pada berita di surat kabar, di tahun 2004 hanya 54% yang mempercayai.
Citizen Journalist's Press-ure, menilai, konglomerasi media menjadi pemicu anjloknya kepercayaan masyarakat terhadap media. Konglomerasi media terkesan lebih mementingkan bisnis ketimbang menyajikan informasi yang akurat. Berita yang disajikan dikontrol oleh kepentingan pemilik modal, yang tentunya memungkinkan berita menjadi bias.
Dengan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada media mainstream, pewarta warga memiliki peluang untuk dipercaya oleh masyarakat. Objektivitas pewarta warga dirasa dapat menghasilkan berita yang tidak memihak. Kebebasan berpendapat juga dimiliki pewarta warga lebih dari jurnalis professional. Jurnalis professional harus tunduk pada otoritas di atasnya demi karirnya. Sedangkan pewarta warga dapat menyampaikan aspirasi masyarakat dengan lebih bebas dan leluasa. Dengan setiap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, tentunya berita yang ditulis oleh pewarta warga tetap layak disebut sebagai berita. Hal ini tentunya karena kekuatan citizen journalism tidak dimiliki oleh jurnalis professional.
Hybrid Journalism