Mohon tunggu...
Faridhian Anshari
Faridhian Anshari Mohon Tunggu... -

Seorang spectator sedari kecil yang "kebetulan" menjadikan sepakbola sebagai teman dan ramuan dalam eksperimen ajaibnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Drama, Sang Kawan Akrab Sepak Bola

12 April 2018   15:46 Diperbarui: 13 April 2018   01:05 3229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari express.co.uk

Apapun itu, drama akan selalu melekat dengan sepakbola. Tidak hanya dilevel skor akhir antar tim, namun juga dilevel drama yang meliputi sekelilingnya.

Jika kita berbicara Indonesia, masih ada level drama sepakbola ditingkat pengurusnya, hingga drama sepakbola yang terjadi antar supporter klub. Yah, namanya juga sepakbola. Olahraga yang dipercaya sebagai olahraga terpopuler sejagad. Akan kurang "crispy" jika tidak ada sisi drama didalamnya.

Toh, dulu ketika kita kecil dan bermain sepakbola dijalanan, tetap ada drama yang tersaji. Ketika hampir membawa tim menang dan sedang asyik-asyiknya menggiring bola, tiba-tiba seorang "emak-emak" akan datang dan dengan seenak-enaknya menghampiri tengah-tengah pertandingan dan menjewer kuping salah satu anak.

Tujuannya? Meminta anak itu untuk pulang, segera mandi, dan persiapan mau maghrib. Itu adalah level drama lapisan paling dasar dalam sepakbola. Namun, tetap menarik bukan?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun