Rasa-rasanya di Arsenal saat ini, hal tersebut sangat sulit terjadi. Sudah terlalu lama mengingat ada nama Tony Adams yang cinta mati dengan klub London. Saat ini hanya Laurent Konscienly yang mendekati tingkat "loyalitas tersebut". Terkadang jika penonton melihat ada pemain yang loyal dengan sebuah klub, maka artinya klub tersebut mempunyai respek besar.
Alasan keduabelas, sangat didukung oleh perkembangan jaman saat ini. Sosial media menjadi alasan yang sangat kuat untuk melatarbelakangi "cerita" ini. Jika Arsenal bermian terlalu sering banyak bermunculan tagar-tagar berbau cemooh dan ke"bete"an dengan Arsenal. Ga percaya? Lihat saja kalau Arsenal kalah tanding karena sebelas alasan diatas. Pasti Arsenal langsung menjadi trending topik di media sosial, bukan hanya dilingkup Indonesia, tapi lingkup dunia. Mau cari meme yang membahas Arsenal? Jumlahnya mengalahkan seluruh gabungan gelar Manchester united, AC Milan, Barcelona dan Real Madrid.
Finally, alasan ketigabelas yang menjadi alasan terakhir adalah kutukan hingga nasib yang memang patut untuk ikut kita benci. Layaknya nasib orang yang sudah tau salah, dan sudah paham akan seluruh kesalahannya, namun tetap keras kepala tidak mau berubah. Kalau anda paham bahasa jawa, kata "mbalelo" sangat tepat menggambarkan Arsenal saat ini. Kalau alasan nasib masih dirasa kurang, kata kutukan mungkin menjadi jawabnya. Dimana biasanya kalau kutukan, dapat terlepas jika sudah memenuhi apa yang diinginkan oleh sang pemberi kutukan. Masalahnya, siapa ya yang mengutuk?.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI