Mohon tunggu...
Darwin Napitupulu
Darwin Napitupulu Mohon Tunggu... -

Suami dari Nikki dan ayah 2 anak, yaitu; winner dan kristin.\r\nForex and commodity trader yang berlagak pinter, hebat, jago, kaya - raya, dengan harapan semua itu kelak akan jadi kenyataan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sajak Cinta untuk Fadli Zon (Kembalilah Kejalan yang Benar)

21 April 2014   21:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ibu bilang aku si kerempeng berhati banteng,

Banteng Marhaen yg lahir dari amanat penderitaan rakyat

Rakyat kecil yg teraniaya oleh sistem kapitalis para borjuis

Para borjuis yg berpesta dengan keringat, darah dan air mata kaum ku

Para borjuis yg menggunakan jargon - jargon kemakmuran dan dalil - dalil agama untuk menipu

Ibuku juga berkata;  akulah banteng penerima mandat amanat penderitaan rakyat

Banteng Marhaen yg akan menyeruduk dan menanduk untuk menghancurkan sistem kapitalis kaum borjuis

yang menyengsarakan kaumku....

Siapakah aku??... dan, apakah aku mampu untuk menunaikan tugas berat itu??...

dan ketika aku ragu,...

lalu kulihat tubuh kurus kering mengaduk tumpukan sampah,

Juga kulihat seorang anak kecil menadahkan tangan meminta - minta,

dan diseberang sana petani tua duduk meratap di pinggir sawah bekas miliknya, maka....

Hatiku membuncah seperti banteng mendengus, dan gumamku; Jika bukan sekarang kapan lagi!!

Aku ambil tanggung jawab itu, walau aku tau mereka pasti melawan dan terus melawan...

tetapi; kekuatanku adalah NIAT TULUS

dan cita - citaku adalah: menyelesaikan cita - cita bapak bangsaku, yg berkata:

"Kamu bukanlah Bangsa tjatjing,

kamu adalah Bangsa berkepribadian Banteng!

Hajo, madju terus!

Djebol terus!

Tanam terus!

Vivere pericoloso!

Ever onward, never retreat!

Kita pasti menang!"



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun