Mohon tunggu...
Thareq Mohammad Ainun
Thareq Mohammad Ainun Mohon Tunggu... Penulis - Laman opini

"Saya tak mau jadi pohon bambu, saya mau jadi pohon oak yang berani menentang angin." - Soe Hok Gie

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Orientalisme dan Narasi Konfrontatif antar Kaum Pancasilais dan Kaum Islamis

23 Maret 2020   00:07 Diperbarui: 23 Maret 2020   00:07 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kedua paham tersebut semestinya memiliki wajah yang ramah. Agama, dalam konteks tulisan ini yaitu Islam, semestinya dijalankan sebenar-benarnya. Lagi pula, umat luar Islam tentu sedikit kemungkinan untuk mereka mengkaji kitab suci agama Islam. 

Maka idealnya, umat muslim sendiri yang menjadi cerminan keindahan ayat suci Al-Qur'an serta hadits bukan malah menggaungkan narasi intoleransi dan menjustifikasi tindak diskriminasi terhadap masyarakat yang tidak memeluk agama Islam. 

Pancasila pun harus lebih ramah lagi. Kita selaku rakyat Indonesia seakan-akan dijejalkan dengan narasi bernada dogmatis oleh pejabat-pejabat strategis seolah-olah Pancasila adalah paham yang sempurna. 

Pada akhirnya, kedua paham yang saling tidak bertentangan ini dapat hidup berdampingan tanpa ada agenda penanaman narasi konfrontatif antar kedua penganut paham tersebut oleh pihak-pihak yang mengaku sebagai orang yang paling paham dengan salah satu paham tersebut.  

 

REFERENSI

 

"Edward Said on Orientalism" melalui youtube.com/watch

"Penjelasan Yudian Wahyu Soal Agama Musuh Pancasila" diakses melalui https://nasional.republika.co.id/berita/q5l9ye377/penjelasan-yudian-wahyudi-soal-agama-musuh-pancasila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun