Ciri-ciri Otoritas:
- Legitimasi: Otoritas didasarkan pada legitimasi, yaitu keyakinan bahwa seseorang atau kelompok memiliki hak untuk memerintah.
- Penerimaan: Orang-orang yang tunduk pada otoritas biasanya melakukannya dengan sukarela karena mereka mengakui legitimasi pemimpinnya.
- Hirarki: Otoritas biasanya terkait dengan struktur hierarki, di mana ada pemimpin dan pengikut.
Contoh Otoritas:
- Seorang presiden yang terpilih melalui pemilihan umum yang demokratis.
- Seorang guru yang memiliki otoritas di kelas.
Kaitannya dengan Etika Protestan dan Kapitalisme
Meskipun gambar yang Anda berikan lebih fokus pada perbedaan antara power dan otoritas, konsep ini dapat dikaitkan dengan teori Weber tentang Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme. Weber berargumen bahwa semangat kapitalisme muncul karena adanya perubahan dalam pola pikir dan nilai-nilai, di mana kerja keras, disiplin, dan akumulasi kekayaan dianggap sebagai bentuk panggilan agama.
Dalam konteks ini, kita bisa melihat bagaimana otoritas agama dapat mempengaruhi perilaku ekonomi. Gereja-gereja Protestan, khususnya aliran Calvinis, memberikan legitimasi pada aktivitas ekonomi dan mendorong anggotanya untuk bekerja keras dan sukses dalam dunia bisnis. Dengan demikian, otoritas agama dalam hal ini berperan dalam membentuk semangat kapitalisme.
Tentu, mari kita bahas lebih dalam mengenai perbedaan antara power (kekuasaan) dan otoritas (dominasi) menurut Max Weber, berdasarkan gambar yang Anda berikan.
Power (Kekuasaan) vs. Otoritas (Dominasi)
Power atau kekuasaan, menurut Weber, adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mewujudkan keinginannya, meskipun ada perlawanan atau penolakan dari pihak lain. Dengan kata lain, kekuasaan adalah kemampuan untuk memaksakan kehendak.
Ciri-ciri Power:
- Kemampuan untuk memaksa: Orang yang memiliki kekuasaan dapat membuat orang lain melakukan sesuatu, bahkan jika orang lain tersebut tidak ingin melakukannya.
- Tidak selalu sah: Kekuasaan tidak selalu didasarkan pada legitimasi atau persetujuan. Kekuasaan bisa didapat melalui kekerasan, ancaman, atau manipulasi.
Contoh Power:
- Seorang gangster yang memaksa warga sekitar untuk membayar uang perlindungan.
- Seorang diktator yang memerintah dengan tangan besi.
Otoritas atau dominasi, di sisi lain, adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk membuat orang lain patuh pada perintahnya karena perintah tersebut dianggap sah dan wajar. Dengan kata lain, otoritas adalah kekuasaan yang diterima secara sukarela.