Tokoh Dika dikisahkan sebagai tokoh yang memiliki karakter  pesimis, kurang percaya diri, dan mudah merelakan sesuatu. Tak hanya  itu, Dika juga dikisahkan sebagai seseorang yang romantis dan penyayang karena dia diceritakan sebagai seseorang yang mampu jatuh cinta pada orang yang tak dikenal  hanya dalam waktu beberapa menit. Hal ini terlihat jelas dalam bab Perempuan Tanpa Nama salah satunya dalam kutipan berikut "Gue mengingat kembali orang orang yang gue taksir dan gue lewatkan begitu saja dalam hidup gue....." ( halaman 133) terlihat jelas bagaimana Dika selalu melewatkan setiap kesempatannya. Dalam kutipan " gue berkata ' kayaknya gue jatuh cinta deh........' kayak artis gak?"(halaman 119 sampai halaman 120)
Sherly Sheinafia(Trisna) Sifatnya periang, cerdas juga cerdik, namun di balik itu semua ada kesedihan yang ia sembunyikan tentang patah hati terbesarnya (tertulis dalam bab Patah Hati Terbesar). Peranannya dalam novel koala kumal adalah sebagai orang yang membantu Dika untuk segera move on.
Acha Septriasa,(Andrea) : diceritakan sebagai pacar dari  Dika  yang kemudian tanpa alasan yang jelas memutuskan Dika secara sepihak.
Nino Fernandez,(James) seorang dokter yang jika di bandingkan dengan Dika sangat berbanding terbalik. Dikenal luas , berprestasi, dan memiliki segalanya yang pasti melebihi Dika
Bahri  : keras kepala, sedikit egois, pendendam dan tidak ingin mengalah. Dapat di lihat dari kutipan berikut " gue ngajak lo kesini,' Bahri sesekali menoleh ke kanas-kiri,' soalnya di kompleks ini ada  musuh gue........ kita kerjain mereka" ( terdapat dalam halaman 17 sampai 18)
Deska : tomboy, baik hati, peduli sesama, dan dikenal sebagai orang yang supel
Kinara : Seorang gadis baik dan mungkin bisa dibilang sebagai pengganti Andrea.
Wira: Merupakan pria berperawakannya cool seperti anak kuliahan pada umumnya. Dia merupakan pria yang menyukai secara diam diam Trisna tetapi pada kenyataannya Trisna kurang tanggap dengan perasaannya.( terdapat dalam Patah Hati Terhebat)
Tak hanya penokohan yang memiliki peran penting dalam membantu pembaca mengimajinasikan kejadian dalam sebuah novel. Latar juga merupakan suatu faktor pendukung dalam hal ini. Latar yang di gunakan dalam novel ini sangat banyak. Rumah orang tua Dika( ruang tamu), KFC, Hutan, Sekolah, Mall, Starbucks, Rumah Dika, Cafe, Rumah James, Rumah Sakit, Tempat Seminar dan Kampus Trisna, Lapangan, . Negara Indonesia dan juga Thailand.
Berikut beberapa kutipan yang bisa menjadi bukti bahwa Dika menggunakan berbagai macam latar tempat dalam novel ini
"Sesudah kekenyangan, kami main game Mortal Kombat di ruang tamu. Baru setelah itu kami pergi ke kamar gue di lantai dua, tidur-tiduran sambil baca komik..." (Halaman 11) kutipan ini menjadi salah satu bukti bahwa Dika juga menggunakan latar ruang tamu dalam novelnya.