Mohon tunggu...
Inovasi

Resensi Novel "Koala Kumal"

20 Februari 2018   20:21 Diperbarui: 20 Februari 2018   20:33 59201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Terdapat beberapa bab yang juga megundang gelak tawa pembaca novel ini salah satunya . Bab ini berjudul LB atau bisa juga kita sebut dengan Lady Boy. Bab ini menceritakan pengalaman Dika selama di Thailand. Bagaimana Dika bertemu dengan seorang Lady Boy yang Dika temui di sebuah aplikasi yang bernama Tinder. Tinder di jelaskan adalaah sebuah aplikasih pencarian jodoh yang bisa kamu gunakan dengan mudah dan dapat digunakan dimana saja." ' Gimana cara memakainya?' ' Gampang' Podma memperlihatkan caranya. ' pertama, kita download Tinder di handphone...... kalua suka sama orang itu, kita tinggal pencet gambar hati hijau, kalua gak suka pecet silang merah." Hingga akhirnya Dika bertemu dengan seorang LB bernama moo. Hingga akhirnya Dika kabur setelah mengetahui bahwa moo adalah seorang Lady Boy.

Tak hanya itu Dika juga pernah menuliskan di akun media sosialnya salah satu part yang menjadi favorite Raditya Dika adalah " Perempuan Tanpa Nama" dapat dilihat pada bab 7. perempuan tanpa nama, jelas sudah menggambarkan orang yang berhasil ditemuinya tanpa diketahui namanya. Ada 3 perempuan yang disebutkan disini, perempuan pertama yang ditemuinya saat di tempat makan (olahan ayam).Saat itu  Dika masih duduk di bangku SD, di ceritakan bahwa Dika  naksir dengan perempuan yang duduk di meja sebelahnya. Dika hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus dilakukan. " Pada akhirnya, gue hanya bisa terpaku di tempat duduk. Gue biarkan dia menjauh. "

Ke 2, perempuan tanpa nama hadir di pesawat yang mengantarnya saat terkak ke Bali. Ya, dia adalah seorang pramugari cantik putih tinggi sudah pasti perfect dimata kak Dika. Namun, belum saja kenal dan tahu namanya salah seorang penumpang pesawat menegurnya ketika di toilet "Mas kalau kencing jangan berceceran dong" disini tawa beradu.. Pramugari itu kemuidan menatapnya jijik, dan mengalah untuk membersihkan toiletnya." " Silakan kembali duduk, Mas," kata Pramugari Cantik kepada gue, memotong percakapan. Dia lalu memandang, ke si Ibu dan bilang ' Maaf, Bu, saya akan bereskan toiletnya.' Kasihan sekali Dika jadi korban fitnah, baru berumur 18 tahun mau dapat perempuan cantik, gagal lagi gagal lagi.

Perempuan tanpa nama yang ke 3 adalah yang ditemuinya di tempat pembelanjaan, kak Dika ngumpet-ngumpet diantara baju-baju yang dijual hanya demi bisa lihat perempuan itu.Mengingat sudah 2 kali mengalami kegagalan kenalan dengan perempuan yang ditaksir, kali ini  Dika memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Dengan gaya yang sok tajir membawa banyak baju,  Dika malah disangka pelayan toko tersebut. " Astaga! Ya, ampun! Waduh, maaf, ya! Kirain tadi mas-mas took ini. Ya ampun, duh, jadi gak enak gue.' Si Cewek Cantik menepuk jidatnya.' Abis biasanya mas- mas toko juga suka sok-sok bilang cocok bajunya, biar kita beli bajunya, gitu gak, sih?" Antara rasa kasihan atau ingin tertawa tentunya dirasakan pembaca novel ini.

Tak hanya cerita lucu Dika juga menceritakan perjalanannya membuat Malam Minggu Miko. Mulai dari iseng iseng karna kesal melihat acara TV yang menurutnya kurang berbobot dan membuat jenuh. Dika pun berniat membuat acaranya sendiri. Mulai dari Malam Minggu Miko yang pertama dan si sebarkan melalui youtube hingga tawaran dari Kompas TV untuk membeli serial Malam Minggu Miko." Nanti Raditya yang buat, kita yang tayangkan saja. Production House-nya dari Raditya saja." Begitu kata Kompas TV dalam rapat yang mereka bersama Dika.

Dika yang seorang amatir tentunya belajar banyak dari hal ini. Mulai dari nol hingga bisa mengeluarkan Malam Minggu Miko 1 dan  Malam Minggu Miko 2. Dika tak ragu menceritakan perjuangannya dalam menayangkan Malam Minggu Miko. Mulai dari mencari pengganti pemain ketika pemain aslinya tidak datang hingga masalah suara yang tidak kondusif atau karna factor cuaca yang tak bisa di hindari. Dika menceritakan setiap kejadian dengan detail. " Problem saat shooting yang ngeselin adalah : suara yang mengganggu. Untuk mendapatkan adegan yang baik, suara yang direkam juga harus baik. Sayangnya, Jakarta adalah kota yang berisik." Masalah juga bisa datang karna dunia lain contohnya saja " Pernah juga suatu ketika, tiba-tiba salah satu pemain figuran kesurupan. Kata orang produksi gue, ' Itu salahnya sendiri gak izin dulu waktu berdiri di bawah pohon pisang itu.'"

Tak kalah penting dari bab-bab sebelumnya bab penutup ini berisikan alasan kenapa Dika memilih Koala Kumal sebagai judul dari novel ketujuhnya ini. Digoresnya sedikit kisah, dimana mantannya tidak lagi sama seperti dahulu dan mengumbar sinyal balikan. Dika teringat dengan koala yang ditemukannya di situs internet, koala yang meninggalkan hutan sebagai tempat tinggalnya, namun saat kembali tempatnya terasa berbeda. Dari sanalah akhirnya diambil sebagai judul bukunya yang ke 7 ini "KOALA KUMAL"

TEMA

Secara umumnya isi dari pada novel koala kumal banyak berceritakan tentang patah hati dan bagaimana cara mengobatinya. Hal ini sangat tergambar dari kejadian kejadian masalalu Dika mulai dari masa masa cinta pertama Dika ketika duduk dibangku SD yang tak kunjung berhasil, tips tips mendekati perempuan, Lady Boy yang membuat Dika frustasi, Perempuan Tanpa Nama yang hingga kini masih membuat Dika penasaran siapa mereka, kisah patah hati terbesar, dan masih banyak kisah cinta lainnya. Jadi dapat kita simpulkan Tema dari novel ini adalah Kisah Percintaan.                                                                                                                               

LATAR

Tempat : Rumah orang tua Dika, Rumah Trisna, Hutan, Sekolah, Mall, Starbucks, Rumah                     Dika, Cafe, Rumah James, Rumah Sakit, Tempat Seminar dan Kampus Trisna, Lapangan, . Negara Indonesia dan juga Thailand.( Thailand hanya sedikit)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun