Mohon tunggu...
thamzilthahir tualle
thamzilthahir tualle Mohon Tunggu... journalist -

lahir di makassar. selalu mencoba menulis apa adanya bukan ada apanya!

Selanjutnya

Tutup

Money

Di Makassar, Karet Rem Toyota Raksasa Masih Tetap Rp 2.500

25 Juli 2011   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:24 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan di gantung atau di pajang di tempak khusus, di bengkel otoyota raksasa, "kunci-kunci"  (engine service equipment) hanya ditumpuk di bok kayu yang sudah menghitam karena sisa oli bekas.

Mereka kebanyakan menerima order pekerjaan body repairing. Makanya las adalah peralatan  bengkel utama.

Selain mini dril, dongkrak sederhana untuk kapasitas 4-6 ton, peralatan seragam yang ditemui di setiap bengkel adalah alat las. Bengkel milik Cumming  dan bengkel Yunus pakai las listrik. Sedangkan Daeng Gappa, masih gunakan las karbit.

Penamaan bengkel milik Cumming dengan " Bengkel Las Nur",  sekaligus menjelaskan daya tahan sekaligus begitu sederhanannya pola pemeliharaan otoyota raksasa. "Kami kebanyakan di kerja bodi, dan bagian roda dan rem (brake system) jii (saja). Kalau mesin,  untung kalau sekali 5 tahun rusak," ujarnya.

Bukan engine and transmision service. Untuk ganti oli (lubricating) m isalnya, mereka hanya butuh kunci pas 20, untuk membuka penutup bak oli, dan drum bekas yang sudah dipotong, serta jorong minyak tanah untuk memasukkan oli.


Soal lubrikasi, generasi Toyota DA-110 memang masih seperti truk-truk generasi baru. Setidaknya ada enam jenis oli atau "gommok" yang butuh penggantian dan biaya rutin.

Untuk mesin mereka menggunakan oli dengan kekentalan (SEA) 40. "Ini tidak susah, hanya beli oli drum." Harga oli  yang paling rawan dioplos ini, Rp 15 ribu per liter. Tangki oli mesin otoyota raksasa berkapasitas 12 liter. Artinya butuh Rp 180 ribu, untuk pemakaian lima hingga enam bulan.

Bahkan untuk oli bak hydrolic,  tuas pegas antara bodi mesin dan bak pengangkut, hanya butuh oli bekas motor. "Paling baik dan tahan lama itu, bekas oli mesin esso, Vespa," kata Dg Like.

Kebutuhan pelumas lainnya adalah oli gardan depan dan belakang. Tingkat kekentalan oli 140 persen. Msa pemakaian tergantung jarak dan medan tempuh. "Kalau banyak panjat gunung  atau ke Makassar, kira-kira bisa tahan sampai satu tahun."

Dua jenis oli lainnya, oli perseneling dan oli stir. Masing-masing mengunakan oli jenis SEA 90 dan SEA 10. "Saya beli pas  pilkada gubernur (Sulsel, 2008). Mungkin masih bisa lebaran depan sudah habis," kata Sudding (51). Sudding adalah sopir truk senior.

Awal tahun 2002 silam, namanya ia sempat masuk koran.  Sudding juga harus berurusan dengan polisi setelah menabrak iring-iringan  mobil pejabat teras dari departemen pertanian  dari Jakarta di depan Balai Pembenihan Serelia, Jagung dan Beras, sekitar sekilo sebelum kota Maros.  "Waktu itu lupa ganti karet rem kodong. Padahal cuma Rp 2.500 satu biji."

Karet rem yang dia maksud adalah  lining brake shoe. Bentuknya pipih. Terbuat dari karet padat hitam. Satu roda butuh empat karet. Di toko-toko di Jl Bandang,Makassar harganya Rp 2.500 hingga Rp 5.000. "Kalau mau yang original  harganya Rp 7.500 di Toko Sahabat Motor, dekat pelabuhan Makassar," kata Dg Like.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun