Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kosa Kata G*BL*K Ibarat Senjata Makan Tuan

4 Desember 2024   21:14 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:14 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Karikatur Media

Petisi Pengunduran Diri

Beredar petisi 'Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden' di laman change.org. Hingga Rabu, 4 Desember 2024 pukul 16.20 WIB, sudah 2.338 orang menandatangani petisi itu. Pada pukul 17.06 WIB, yang menandatangi petisi tersebut bertambah menjadi 2.549 orang.

Petisi ini muncul setelah video pernyataan Miftah yang dianggap menghina penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial. Sebelumnya, aktivis perempuan dan penulis, Kalis Mardiasih, juga meminta Miftah dicopot dari jabatannya di pemerintahan.

Katamu Bercanda Tetapi Nyatanya Menghina

Kosa kata G*bl*k memang tercantum di perbendaharaan Bahasa Indonesia. Biarlah dia aman tertulis di kamus saja. Usahakan jangan sampai terucapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Terucapkan oleh kita warga negara. Dalam pergaulan sehari hari hilangkan G*bl*k. Apalagi bagi kaum terpelajar, intelektual pun para pendidik termasuk tokoh agama.

Sejujurnya bukan persoalan beda tipis antara candaan dan hinaan
Namun lebih jauh dari itu Bisa jadi inilah salah satu Tragedi Petaka kemanusiaan di ujung tahun 2024.

Tragedi bagi nan terhina dan petaka dikau mengaku bercanda. Tragedi ketika di hina namun tetap sabar menerima dalam suasana kepedihan dan keprihatinan. Penghinaan dirasakan oleh keluarga juga teman teman penjual asongan. .

Tuhan Maha Kuasa mengangkat derajat kehidupan penjual es teh dhuafa. Toleransi warga menunjukkan betapa rasa sakit itu dirasakan. Bantuan datang dari mana mana termasuk Ibadah Umroh Ramadhan.

Sementara itu dikau bergembira tertawa ketika bercanda. Itulah
Petaka bagimu ketika terucap g*bl*k. Viral di seantero nusantara Seketika begitu dahsyatnya penyebaran berita tragedi kemanusiaan ini.

Apakah lupa status keberadaan di dunia. Posisi di pemerintahan berupa keprcayaan untuk melakukan kedamaian hidup toleransi beragama. Apa boleh buat seketika derajat kehidupan tersia sia

Permintaan maaf itu antar sesama manusia diterima. Permintaan maaf ke khalayak atas tingkah, entahlah diterima atau tidak. Fakta hati manusia mana nan tidak turut tersayat perih

Malapetaka kemanusiaan ini merupakan rekan jejak digital abadi adanya. Terekam berdurasi tak terkira. Viral membahana juga di memori nurani insani dhuafa nan tak akan terlupakan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi turut menyayangkan pernyataan dari Gus Miftah ke pedagang es teh Sunhaji yang viral. Gus Miftah merupakan pendakwah yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden.

"Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia," kata Hasan melansir detikNews, Rabu (4/12/2024).

"Dan perlu kami tekankan di sini bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapa pun. Terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, terhadap petani, terhadap siapa pun," imbuhnya.

Kabinet Merah Putih mengobarkan semangat mengedepankan adab peradaban. Akhlak, budi pekerti, sopan santun, ramah tamah, sapa salam. Saling menghormati antar sesama warga negara. Ternoda dan cacat

Teguran pun sudah diberikan. Terlanjur cacat setitik noda. Terniat kah mengundurkan diri. Agar negara bisa konsentrasi bekerja mensejahterakan bangsa Indonesia. Tidak terganggu oleh keriuhan dan kegaduhan akibat ulah oknum

Kosa Kata G*BL*K ibarat Senjata Makan Tuan

  • Salamsalaman Literasi
  • 4 Desember 2024
    Thamrin Dahlan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun