Apakah lupa status keberadaan di dunia. Posisi di pemerintahan berupa keprcayaan untuk melakukan kedamaian hidup toleransi beragama. Apa boleh buat seketika derajat kehidupan tersia sia
Permintaan maaf itu antar sesama manusia diterima. Permintaan maaf ke khalayak atas tingkah, entahlah diterima atau tidak. Fakta hati manusia mana nan tidak turut tersayat perih
Malapetaka kemanusiaan ini merupakan rekan jejak digital abadi adanya. Terekam berdurasi tak terkira. Viral membahana juga di memori nurani insani dhuafa nan tak akan terlupakan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi turut menyayangkan pernyataan dari Gus Miftah ke pedagang es teh Sunhaji yang viral. Gus Miftah merupakan pendakwah yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden.
"Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia," kata Hasan melansir detikNews, Rabu (4/12/2024).
"Dan perlu kami tekankan di sini bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapa pun. Terhadap rakyat kecil, terhadap pedagang kaki lima, terhadap nelayan, terhadap petani, terhadap siapa pun," imbuhnya.
Kabinet Merah Putih mengobarkan semangat mengedepankan adab peradaban. Akhlak, budi pekerti, sopan santun, ramah tamah, sapa salam. Saling menghormati antar sesama warga negara. Ternoda dan cacat
Teguran pun sudah diberikan. Terlanjur cacat setitik noda. Terniat kah mengundurkan diri. Agar negara bisa konsentrasi bekerja mensejahterakan bangsa Indonesia. Tidak terganggu oleh keriuhan dan kegaduhan akibat ulah oknum
Kosa Kata G*BL*K ibarat Senjata Makan Tuan
- Salamsalaman Literasi
- 4 Desember 2024
Thamrin Dahlan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H