"Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS 2:30)
Atas pernyataan Allah yang diikuti pembelajaran yang Allah berikan kepada Adam mengenai nama-nama, maka malaikat menyadari keterbatasan ilmu yang dimilikinya seraya menyatakan:
{"Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami  ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana."} (QS 2:32)
Atas pemahaman inilah ketika Allah memerintahkan Malaikat untuk  sujud kepada Adam; malaikat pun segera sujud kecuali iblis yang menolak dan menyombongkan diri.
Â
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir."
QS. Al-Baqarah[2]:34
Kerendahan hati dan kesantunan Malaikat serta keta'atannya kepada Allah telah memuliakan dan menyelamatkan nya dari keterusiran syurga yang dialami Iblis.
2. Keikhlasan Putera Nabi Adam:Â
Dalam kisah paling tua tentang pelaksanaan Qurban, Allah abadikan dalam kisah kedua putera Nabi Adam yaitu Habil dan Qobil; betapa keikhlasan dan ketaqwaan salah satu dari keduanya (Habil) telah menjadikan qurban nya diterima sedangkan qurban saudaranya (Qobil) tidak diterima.
"Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima.