Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dijewer Ustazd

25 Januari 2023   19:19 Diperbarui: 25 Januari 2023   19:20 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika Guru Ngaji Menjewer Kupingku, 

Catatan Thamrin Dahlan

 

Ketika guru ngaji menjewer kupingku, rasanya dunia ini kiamat.  Aku berdusta, itu saja salahku.  Aku berdusta tidak mengaji sore itu karena diajak teman teman mandi.  Boedak  seumuranku tidak syah menjadi warga teladan Tempino bila belum pernah mandi di kolam Pak Kasim

Alasan ke guru ngaji

"Tuan Guru aku sakit."

Inilah kebohongan pertama dalam hidupku. Akhirnya Tuan Guru mengetahui kelakuan burukku.  Beliau marah besar kemudian menghukumku.

" Berdusta  adalah suatu kenistaan"

Hukuman di pukul pakai rotan. kaki bukan badan atau kepala.  Sakitnya bukan main, 5 pecutan rotan itu menyetuh sanubari ku. Inilah hukuman badan yang berlaku di tempatku mengaji.  Dipukul karena bersalah agar kapok tidak berbuat kesalahan lagi.

Teman teman sepengajian menyaksikan. Hukuman adalah suatu metode pegajaran dengan tujuan ada efek jera.  Bukan karena benci Tuan Guru kepada ku dan teman teman.  Namun lebih jauh dari itu belajar mengaji sejak kecil harus ditanamkan nilai nilai kejujuran.

" Anak anak ku kejujuran adalah nilai paling tinggi dan mulia dalam pejalanan kehidupan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun